TANDA BACA |
TANDA BACA yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mencakup
ü Titik
ü Koma
ü Dash
Spasi Setelah Tanda Baca
Masukkan
satu spasi setelah
berikut ini:
· titik
atau tanda baca lainnya di akhir kalimat
· koma,
titik dua, dan titik koma
· titik
yang memisahkan bagian-bagian entri daftar pustaka
· titik
setelah inisial nama (M. P. Clark)
Jangan
masukkan spasi dalam
kasus berikut:
· setelah
titik internal dalam singkatan (misalnya, a.m., i.e., U.S.)
· setelah
titik dalam label penyembunyian identitas untuk peserta studi (F.I.M.)
· di
depan dan di belakang titik dua dalam rasio (1 : 4)
Catatan: Sebaiknya gunakan satu spasi setelah titik atau tanda baca lainnya di
akhir kalimat; namun, ikuti pedoman penerbit atau dosen pengajar Anda jika
mereka memiliki persyaratan yang berbeda.
Titik
Gunakan
titik dalam
kasus berikut:
· untuk
mengakhiri kalimat lengkap
· pada
inisial nama (Bazerman, M. H.)
· dalam
singkatan untuk “United States” dan “United Kingdom” jika digunakan sebagai kata sifat (U.S. Navy;
tidak diharuskan untuk menyingkat istilah ini)
· di
label yang menyembunyikan identitas untuk
partisipan penelitian (F.I.M)
· dalam
singkatan Latin (a.m., cf., e.g., i.e., p.m., vs.)
· dalam
singkatan referensi (Vol. 1, 2nd ed., p. 6, paras. 11–12, F. Supp.)
· dalam
penyebutan era (B.C.E., C.E., B.C., A.D)
· untuk
mengakhiri setiap elemen dalam referensi (kecuali DOI dan URL)
Jangan
gunakan titik dalam
kasus berikut:
· dalam
singkatan nama negara bagian, provinsi, atau teritori (NY; CA; Washington, DC;
BC; ON; NSW)
· dalam
singkatan huruf kapital dan akronim (APA, NDA, NIMH, IQ)
· dalam
singkatan untuk gelar akademik (PhD, PsyD, EdD, MD, MA, RN, MSW, LCSW, dll.)
· dalam
singkatan untuk rute administrasi (icv, im, ip, iv, sc)
· dalam
singkatan pengukuran metrik dan nonmetrik (cm, hr, kg, min , ml, s)
· setelah
URL dalam teks; alih-alih, letakkan URL di tengah kalimat atau di dalam tanda
kurung untuk menghindari mengakhiri kalimat dengan URL
· setelah
DOI atau URL dalam daftar pustaka.
Catatan: Gunakan titik pada singkatan untuk “inch” or “inches” (in.) karena
kalau tidak dapat dibaca keliru.
Koma
Gunakan
koma dalam
kasus berikut:
· Di
antara elemen-elemen dalam rangkaian yang terdiri atas tiga aitem atau lebih,
termasuk sebelum aitem terakhir; koma terakhir ini disebut serial comma atau Oxford
comma
Benar: height, width, and depth
Salah: height, width and depth
· Setelah
frasa pengantar (jika frasa pengantarnya pendek, koma setelahnya opsional)
After
the nurses administered the medication, patients rated their pain.
in
this section, we discuss
atau
in
this section we discuss
· Untuk
menandai klausa non-esensial atau non-restriktif—yaitu, klausa yang menghiasi
kalimat tetapi jika dihilangkan struktur tata bahasa dan makna kalimatnya tetap
utuh
Strong
fearful faces, which are rarely seen in everyday life, convey intense
expression of negative emotions.
· Untuk
memisahkan beberapa statistik dalam teks yang sudah mengandung tand a kurung,
untuk menghindari tanda kurung bertingkat
Sleep amount was not significantly
different between the three groups (nap: M
= 7.48 hr, SD = 1.99; wake: M = 8.13 hr, SD = 1.22; nap + wake: M
= 7.25 hr, SD = 0.76), F(2, 71) = 2.32, p = .11.
There
was a main effect of group on corrected recognition, F(2, 71) = 3.38, p <
.04, ηp2 =
.087.
· Untuk
memisahkan dua klausa independen terpisah yang digabungkan dengan konjungsi
Facial
expressions were presented, and different photo models were chosen randomly.
· untuk
memisahkan tahun dalam tanggal yang tepat dalam teks atau tanggal retrieval; Namun, jika hanya muncul
bulan dan tahun dalam teks, jangan gunakan koma
Retrieved
April 24, 2020, from
in
April 2020
· untuk
memisahkan tahun dalam sitasi dalam-teks dalam tanda kurung
(Bergen-Abramoff, 2018) ( Horowitz, 2019, discovered . . . )
· untuk
memisahkan kelompok tiga-digit dalam bilangan 1.000 atau lebih besar)
Jangan
gunakan koma dalam
kasus berikut:
· sebelum
klausa esensial atau restriktif karena menghapus klausa seperti itu dari
kalimat akan mengubah arti yang dimaksudkan.
Adolescents who spent a small amount of time on electronic
communication activities were happier than those who spent no time on such
activities.
· Antara dua bagian
predikat majemuk
Benar: Participants rated the items and
completed a demographic questionnaire.
Salah: Participants rated the items, and completed a demographic
questionnaire.
· Untuk
memisahkan bagian-bagian pengukuran
7 years 4 months
2 min 35 s
5 ft 10 in.
Titik Koma
Gunakan
titik koma dalam
kasus berikut:
· Untuk
memisahkan dua klausa independen yang tidak digabungkan oleh konjungsi.
Students received course credit
for participation; community members received $10.
· Untuk
memisahkan dua klausa independen yang digabungkan oleh kata keterangan
konjungtif seperti “however,” “therefore,” or “nevertheless”
The
children studied the vocabulary words; however, they had difficulties with
recall.
· Untuk
memisahkan aitem-aitem dalam lis yang sudah mengandung koma.
The
color groups were red, yellow, and blue; orange, green, and purple; or black,
gray, and brown.
· Untuk
memisahkan beberapa sitasi dalam tanda kurung.
(Gaddis,
2018; Lai et al., 2016; Williams & Peng, 2019)
· Untuk
memisahkan jenis-jenis informasi yang berbeda dalam tanda kurung yang sama,
untuk menghindari tanda kurung berurutan
(n
= 33; Fu & Ginsburg, 2020)
· Untuk
memisahkan sejumlah statistik yang sudah mengandung koma
(age, M = 34.5
years, 95% CI [29.4, 39.6]; years of education, M = 10.4 [8.7 , 12.1]; and
weekly income, M = $ 612 [522, 702]).
Titik
Dua
Gunakan
titik dua dalam
kasus berikut:
· Antara
klausa pengantar yang secara tata bahasa lengkap (klausa yang dapat berdiri
sendiri sebagai kalimat, termasuk pernyataan imperatif) dan frasa atau klausa
terakhir yang mengilustrasikan, memperluas, atau memperkuat pemikiran
sebelumnya (jika klausa setelah titik dua adalah kalimat lengkap, mulailah itu
dengan huruf kapital)
There are three main patterns of
mother–infant attachment: secure, avoidant, and resistant/ambivalent (Ainsworth
et al., 1978).
Yang
et al. (2019) confirmed the finding: Test performance depended on preparation.
· Dalam
rasio dan proporsi
The proportion of salt to water
was 1:8.
Jangan
gunakan titik dua dalam
kasus berikut:
· Setelah
pengantar yang bukan berupa klausa independen atau kalimat lengkap.
The formula is ri = ai + e.
Target behaviors included eating,
sleeping, and socializing.
The participants were asked to
·
rank the 15 items,
·
explain their choices, and
·
close their notebooks when finished.
Dash
Dua
jenis dash digunakan dalam APA Style:
em dash (dash panjang —)
dan en dash (dash sedang −Kedua
dash ini beda dengan hyphen (tanda hubung -) dan tanda minus (–).
Em Dash. Gunakan em dash untuk menandai elemen yang ditambahkan untuk memperkuat atau menyimpangkan dari klausa utama. Penggunaan em dash yang berlebihan akan melemahkan aliran material, jadi gunakan dengan bijaksana. Jangan gunakan spasi sebelum atau sesudah em dash.
Social adjustment—but not academic adjustment—was associated with extraversion.
En Dash. En dash lebih
panjang dan lebih tipis dari hyphen (tanda hubung)
tetapi lebih pendek dari em dash. Gunakan tanda en dash di antara kata-kata yang memiliki bobot yang
sama dalam kata sifat majemuk dan untuk menunjukkan rentang numerik, seperti rentang halaman
atau rentang tanggal. Jangan memasukkan spasi sebelum atau setelah en dash.
author–date
citation
Sydney–Los
Angeles flight
pp.
4–7
50
%–60%
Tanda
hubung alih-alih en
dash lah yang umumnya
digunakan dalam singkatan yang mengandung dash, seperti singkatan untuk tes atau skala
(misalnya, MMPI-2) atau manual diagnostik (DSM-5, ICD-11) .
Tanda Petik
Tanda petik
sering muncul bersama tanda baca lainnya. Tempatkan koma dan titik
di dalam (sebelum) tanda kutip penutup. Tempatkan tanda baca
lain (misalnya, titik dua, titik koma,
elipsis [titik-titik]) di luar (setelah) tanda
kutip penutup.
Gunakan tanda petik ganda dalam kasus berikut:
· Untuk merujuk pada
sebuah huruf, kata, frasa, atau kalimat sebagai contoh linguistik atau sebagai
dirinya sendiri
the letter “m” t
he singular “they”
answered “yes” or “no”
Instead of referring to someone as
a “defective child,” talk about a “child with a congenital disability” or a
“child with a birth impairment.”
Students wrote “I promise to
uphold the honor code” at the top of the test page.
· Untuk menyajikan
stimuli dalam teks (daftar panjang stimuli mungkin lebih baik disajikan dalam
bentuk tabel, di mana tanda petik tidak diperlukan)
The
stimulus words were “garden,” “laundry,” “briefcase,” and “salary.”
Catatan: Beberapa penerbit lebih menyukai huruf miring
untuk penyajian stimuli dan sebagainya, lihat pedoman penyiapan manuskrip atau
konsultasikan dengan editor jurnal untuk format yang lebih disukai.
· Untuk
mereproduksi materi dari item tes atau instruksi kata demi kata kepada peserta
(jika instruksinya panjang, sajikan dalam lampiran atau
pisahkan dari teks dalam format kutipan blok tanpa tanda kutip)
The
first item was “How tired do you feel after a long day at work?”
Participants read, “You can write
as much as you like when answering the questions.”
· Untuk
mengintroduksikan kata atau frasa yang digunakan sebagai
komentar ironis, sebagai bahasa gaul (slang), atau sebagai ekspresi yang ditemukan
atau diciptakan; gunakan tanda petik hanya untuk
kemunculan pertama kata atau frasa, bukan untuk kemunculan-kemunculan selanjutnya.
Kemunculan pertama: considered
“normal” behavior called a “friendly link” |
Kemunculan selanjutnya normal
behavior a friendly link |
· Untuk
mengintroduksikan label; setelah label digunakan satu kali,
jangan gunakan tanda petik untuk kemunculan
selanjutnya
The image label changed from
"spiderweb” to “dartboard.” The spiderweb and dartboard labels . . .
· Untuk
menandai judul artikel berkala atau bab buku ketika judul tersebut digunakan
dalam teks atau dalam atribusi hak cipta (jangan gunakan tanda petik sebelum
dan sesudah judul artikel atau judul bab buku dalam entri daftar pustaka)
Dalam teks:
Oerlemans and Bakker’s (2018)
article, “Motivating Job Characteristics and Happiness at Work: A Multilevel
Perspective,” described . . .
Dalam daftar
pustaka:
Oerlemans,
W. G. M., & Bakker, A. B. (2018). Motivating job characteristics and
happiness at work: A multilevel perspective. Journal of Applied Psychology, 103(11), 1230–1241.
https://doi.org/10.1037/apl0000318
Dalam atribusi
hak cipta
Adapted
from “Motivating Job Characteristics and Happiness at Work: A Multilevel
Perspective,” by W. G. M. Oerlemans and A. B. Bakker, 2018, Journal of Applied Psychology, 103(11),
p.1236 (https://doi.org/10.1037/apl0000318). Copyright 2018 by the American
Psychological Association.
Jangan
gunakan tanda petik ganda dalam kasus berikut:
· untuk
menyoroti istilah atau frase kunci (misalnya, di sekitar istilah yang akan Anda
berikan definisinya); sebagai gantinya, gunakan huruf miring
· untuk
mengidentifikasi jangkar skala; sebagai gantinya, gunakan huruf miring untuk
merujuk ke angka itu sendiri karena artinya cukup jelas tanpa tanda petik
· merujuk
pada angka itu sendiri karena artinya cukup jelas tanpa tanda kutip
The numeral 2 was displayed
onscreen.
· untuk
membatasi atau mengecilkan arti (jangan gunakan tanda baca apa pun dengan
ekspresi ini)
Benar: The teacher rewarded the class with tokens.
Salah: The teacher “rewarded” the class
with tokens.
Tanda
Kurung
Gunakan
tanda kurung dalam
kasus berikut:
· Untuk
menandai elemen yang secara struktural berdiri sendiri
The
patterns were statistically significant (see Figure 5).
· Untuk
menandai sitasi dalam-teks
Barnes and Spreitzer (2019)
described
(Proctor
& Hoffmann, 2016)
· Untuk
mengintroduksikan singkatan dalam teks
galvanic skin response (GSR)
Child
Report of Parental Behavior Inventory (CRPBI; Schaefer, 1965)
· Untuk
menandai huruf-huruf yang mengidentifikasi aitem-aitem di daftar dalam kalimat
atau paragraf
The
subject areas included (a) synonyms associated with cultural interactions, (b)
descriptors for ethnic group membership, and ( c ) psychological symptoms and
outcomes associated with bicultural adaptation.
· Untuk
mengelompokkan ekspresi matematika
(k – 1)/(g – 2)
· Untuk
mengapit bilangan-bilangan yang mengidentifikasi rumus dan persamaan yang ditunjukkan
M =aMj−1 + fj + gj + gj
· Untuk
mengapit nilai-nilai statistik yang belum memakai tanda kurung
’was statistically significant (p = .031)
· Untuk
mengapit derajat kebebasan
t(75) = 2.19
F(2, 116) = 3.71
Catatan: ((Jika kalimat lengkap diapit tanda kurung, seperti ini, tempatkan
tanda baca akhir di dalam [sebelum] tanda kurung tutup.) Jika hanya sebagian
kalimat yang diapit tanda kurung, letakkan tanda baca di luar tanda kurung
(seperti ini).
Jangan
gunakan tanda kurung dalam
kasus berikut:
· untuk
mengapit teks di dalam tanda kurung lainnya; sebagai gantinya, gunakan tanda
kurung siku untuk menghindari tanda kurung bertingkat
(Beck
Depression Inventory [BDI]; Beck et al., 1996)
· untuk
mengapit statistik yang sudah mengandung tanda kurung; sebagai gantinya,
gunakan koma sebelum statistik untuk menghindari tanda kurung bertingkat
were
significantly different, F(4, 132) =
13.62, p < .001.
· untuk
mengapit informasi berurutan dalam tanda kurung; alih-alih, tempatkan informasi
dalam satu set tanda kurung, pisahkan dengan titik koma
Benar: (e.g., flow; Csikszentmihalyi, 2014)
Salah: (e.g., flow) (Csikszentmihalyi,
2014)
Tanda Kurung Siku
Gunakan
tanda kurung siku dalam
kasus berikut:
· untuk
mengapit materi dalam tanda kurung yang sudah dalam tanda kurung
(The results for the control group
[n = 8] are also presented in Figure 2.)
· untuk
mengapit singkatan ketika istilah yang disingkat itu muncul dalam tanda kurung
(Minnesota Multiphasic Personality
Inventory–2 [MMPI-2]; Butcher et al., 2001)
· untuk
mengapit nilai-nilai yang merupakan batas interval kepercayaan
95
% CIs [–7.2, 4.3], [9.2, 12.4], and [–1.2, – 0.5]
· untuk
mengapit materi yang disisipkan dalam kutipan oleh orang yang bukan penulis
aslinya
Schofield et al. (2016) found that
“these types of [warm and accepting] parenting behaviors are positively
associated with healthy child and adolescent adjustment” (p. 615).
· Untuk
mengapit deskripsi tentang format untuk karya tertentu (misalnya, karya di luar
literatur akademik yang di peer-review)
dalam entri daftar pustaka
Jangan gunakan tanda kurung siku dalam kasus berikut:
· Untuk
menandai statistik yang sudah menyertakan tanda kurung
Benar: in the first study, F(1, 32) = 4.37, p = .045.
Salah: in the first study (F[1,
32] = 4.37, p = .045).
Salah: in the first study [F(1, 32) = 4.37, p = .045].
catatan: Dalam materi matematika, penempatan tanda kurung dan tanda kurung siku
dibalik; artinya, tanda kurung muncul justru ada di dalam tanda kurung siku.
·
Mengapit
tahun dalam sitasi naratif ketika kalimat yang berisi sitasi naratif muncul
dalam tanda kurung; alih-alih, gunakan koma
Benar: (as Gregory, 2020, concluded . .
. )
Salah: (as Gregory [2020] concluded . .
. )
Garis Miring
Gunakan
garis miring (juga
disebut "virgule", "solidus", atau "shill") dalam
kasus berikut:
· untuk
mengklarifikasi perbandingan dalam kata sifat majemuk, terutama jika salah satu
unsurnya adalah kata majemuk dengan tanda hubung (sebagai alternatif, gunakan en dash).
the
classification/similarity-judgment condition hits/false-alarms comparison
test/retest reliability,
test–retest reliability
· untuk
menyebutkan dua kemungkinan yang dapat berlaku salah satu atau kedua-duanya.
and/or (gunakan
dengan irit)
Latino/a
· untuk
memisahkan nominator dari denominator
X/Y
· untuk
memisahkan unit pengukuran disertai dengan nilai numerik; jika tidak ada nilai
numerik yang muncul dengan unit pengukuran, eja kata "per."
0.5
deg/s 7.4 mg/kg
cost
per square meter
· untuk
menandai fonem
/o/
· dalam
sitasi karya yang diterjemahkan, dicetak ulang, diterbitkan ulang, atau
dipublikasikan ulang dalam teks
Freud (1923/1961)
Jangan
gunakan garis miring
dalam kasus berikut:
· lebih
dari sekali untuk menyatakan unit gabungan; gunakan titik tengah dan tanda
kurung seperlunya untuk mencegah ambiguitas
Benar: nmol • hr–1 • mg–1
Salah: nmol/hr/mg
· ketika
frasa lebih jelas
Benar: Each child handed the toy to their
parent or guardian.
Salah: Each child handed the toy to their
parent/guardian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar