Halaman

Selasa, 26 Januari 2021

Jenis-jenis Artikel dan Makalah Menurut Pedoman APA Style Edisi 7

 

JENIS-JENIS ARTIKEL DAN MAKALAH

STANDAR ETIK, HUKUM, DAN PROFESI DALAM PUBLIKASI

 

Jenis-jenis artikel dan makalah mencakup:

1.    artikel kuantitatif

2.    artikel kualitatif

3.    artikel metode campuran

4.    artikel replikasi

5.    meta-analisis kuantitatif dan kualitatif

6.    artikel tinjauan literatur

7.    artikel teoretis

8.    artikel metodologis

9.    jenis-jenis artikel lain

10. makalah mahasiswa, disertasi, dan tesis

 

Dengan memahami karakteristik berbagai jenis artikel dan jenis informasi yang paling efisien disampaikan, Anda akan dapat memilih jenis artikel yang sesuai dengan penelitian Anda dan mengikuti standar pelaporan artikel jurnal yang sesuai dengan APA Style.

 

 

 

Artikel Kuantitatif

Dalam artikel kuantitatif, penulis melaporkan penelitian kuantitatif empiris asli. Penelitian kuantitatif mengacu pada serangkaian pendekatan yang biasa digunakan dalam ilmu perilaku dan ilmu sosial dan bidang terkait di mana hasil yang diamati direpresentasikan secara numerik. Hasil studi ini biasanya dianalisis menggunakan metode (statistik, analisis data, dan teknik pemodelan) yang mengandalkan properti numerik dari sistem pengukuran. Studi kuantitatif menggunakan berbagai desain eksperimen dan teknik analisis. Beberapa artikel kuantitatif menyajikan hipotesis baru dan analisis data yang belum ditelaah atau dibahas dalam pelaporan data terkait sebelumnya. Di dalam artikel, penulis harus mendeskripsikan elemen studi mereka dari sudut pandang orang pertama. Peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif harus mengikuti standar pelaporan artikel jurnal kuantitatif untuk melaporkan temuan mereka.

Artikel kuantitatif biasanya mencakup beberapa bagian berbeda yang mencerminkan tahapan proses penelitian dan muncul dalam urutan berikut:

·       Pendahuluan: pernyataan tujuan penelitian, tinjauan literatur latar belakang, dan pernyataan eksplisit hipotesis yang dieksplorasi

·       Metode: deskripsi lengkap setiap langkah penelitian, termasuk detil tentang material yang digunakan dan prosedur yang diikuti (yang harus cukup jelas untuk memungkinkan replikasi), pernyataan lengkap desain penelitian, pernyataan tentang perlindungan partisipan manusia atau subjek hewan nonmanusia dan informed consent, dan deskripsi (dalam kata-kata dan/atau gambar) tentang alur peserta di sepanjang jalannya penelitian.

·       Hasil: analisis data dan laporan temuan.

·       Diskusi: ringkasan penelitian, termasuk interpretasi, batasan, dan implikasi hasil.

 

Laporan Multi-Studi. Penulis artikel kuantitatif sering melaporkan temuan dari beberapa studi yang terkait secara konseptual dalam satu manuskrip. Penulis harus menjelaskan alasan, logika, urutan, dan metode setiap studi kepada pembaca. Judul harus digunakan untuk memberi label pada setiap studi — misalnya, “Eksperimen 1,” “Eksperimen 2,” dan seterusnya. Format ini mengorganisasikan bagian-bagiannya dan membuatnya lebih mudah untuk dibahas dalam naskah atau artikel penelitian selanjutnya. Subbagian Metode dan Hasil dapat muncul di bawah setiap judul studi. Jika sesuai, penulis dapat menyertakan sub-bagian singkat berjudul "Diskusi" di mana mereka mengeksplorasi implikasi hasil setiap studi, atau mereka dapat menggabungkan diskusi dalam deskripsi hasil di bawah judul seperti "Hasil dan Diskusi." Penulis harus selalu menyertakan diskusi umum yang komprehensif dari semua studi di akhir artikel, yang sering kali diberi judul "“General Discussion” (Diskusi Umum).

kembali ke atas 

 


Artikel Kualitatif

Dalam artikel kualitatif, penulis melaporkan penelitian kualitatif empiris asli. Penelitian kualitatif mengacu pada praktik ilmiah yang digunakan untuk menghasilkan pengetahuan tentang pengalaman dan/atau tindakan manusia, termasuk proses sosial.


Pendekatan kualitatif cenderung memiliki empat karakteristik:

·       Peneliti menganalisis data yang terdiri atas bahasa (yaitu, kata-kata) natural, observasi peneliti (misalnya, interaksi sosial), dan/atau ekspresi partisipan (misalnya, presentasi artistik) alih-alih mengumpulkan data numerik dan melakukan analisis matematis. Laporan cenderung menunjukkan perkembangan temuan kualitatif dengan menggunakan bahasa natural (meskipun angka dapat digunakan sebagai tambahan dalam mendeskripsikan atau mengeksplorasi temuan).

·       Peneliti sering kali menggunakan proses analisis iteratif di mana mereka memeriksa kembali temuan yang berkembang berdasarkan analisis data lanjutan dan menyempurnakan temuan awal. Dengan cara ini, proses analisis dapat mengoreksi diri dan menghasilkan pengetahuan asli.

·       Peneliti secara rekursif menggabungkan inkuiri dengan metode yang membutuhkan refleksivitas peneliti tentang bagaimana perspektif mereka sendiri dapat mendukung atau merusak proses penelitian dan dengan demikian bagaimana metode mereka sebaiknya diterapkan.

·       Peneliti cenderung memelajari pengalaman dan tindakan yang maknanya dapat berubah dan berkembang; oleh karena itu, mereka cenderung memandang temuan mereka berada di dalam tempat dan waktu alih-alih berusaha mengembangkan hukum yang diharapkan tetap stabil terlepas dari konteksnya.

Peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif harus mengikuti standar pelaporan artikel jurnal kualitatif untuk melaporkan temuannya.

 

Studi Kasus dan Jenis-jenis Artikel Kualitatif Lain. Berbagai metode dilaporkan dalam artikel kualitatif, dan struktur artikel kualitatif bervariasi tergantung sifat penelitiannya. Misalnya, dalam studi kasus, peneliti melaporkan analisis atau observasi yang diperoleh saat bekerja bersama dengan individu, kelompok, komunitas, atau organisasi. Studi kasus menggambarkan masalah secara mendalam; menunjukkan cara untuk memecahkan masalah; dan/atau menjelaskan penelitian yang diperlukan, aplikasi klinis, atau hal-hal teoretis. Artikel kualitatif juga mendeskripsikan studi dengan banyak partisipan, kelompok, komunitas, atau organisasi yang mengidentifikasi kesamaan dan/atau perbedaan di berbagai entitas ini. Penelitian semacam itu dapat memiliki fokus sistemik, menelaah bagaimana proses, tindakan, atau wacana sosial terstruktur.

Terlepas dari pendekatan penelitian kualitatif yang mereka gunakan, ketika menulis laporan, penulis harus mempertimbangkan dengan hati-hati keseimbangan antara memberikan materi ilustrasi penting dan menggunakan data rahasia partisipan secara bertanggung jawab. Laporan kualitatif dapat diatur secara tematis atau kronologis dan biasanya disajikan dalam gaya orang pertama refleksif, merinci bagaimana peneliti sampai pada pertanyaan, metode, temuan, dan pertimbangan untuk lapangan.

kembali ke atas 

 

Artikel Metode Campuran

Dalam artikel metode campuran, penulis melaporkan penelitian yang menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif empiris. Penelitian metode campuran tidak boleh rancu dengan penelitian model campuran, yang merupakan prosedur kuantitatif, atau dengan penelitian multimetode, yang memerlukan penggunaan beberapa metode dari pendekatan yang sama. Penelitian metode campuran melibatkan hal-hal berikut:

·       mendeskripsikan asumsi filosofis atau model teoritis yang digunakan untuk menginformasikan desain penelitian (Creswell, 2015);

·       mendeskripsikan metodologi, desain penelitian, dan prosedur yang berbeda dalam kaitannya dengan tujuan studi;

·       mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif dan kuantitatif dalam menanggapi tujuan penelitian, pertanyaan, atau hipotesis; dan

·       mengintegrasikan temuan dari dua metodologi dengan sengaja untuk menghasilkan wawasan baru.

Asumsi dasar pendekatan metode campuran adalah bahwa gabungan temuan kualitatif dan hasil kuantitatif menghasilkan wawasan tambahan yang tidak diperoleh dari temuan kualitatif saja atau temuan kuantitatif. Karena ada banyak cara untuk merancang studi metode campuran, struktur artikel metode campuran bervariasi tergantung sifat khusus studi dan keseimbangan antara kedua metodologi. Peneliti yang menggunakan pendekatan metode campuran harus mengikuti standar pelaporan artikel jurnal metode campuran untuk melaporkan temuan mereka.

kembali ke atas 


Artikel Replikasi

Dalam artikel replikasi, penulis melaporkan hasil pekerjaan yang dimaksudkan untuk memverifikasi atau mereproduksi temuan dari penelitian sebelumnya. Tujuan studi replikasi adalah untuk memeriksa apakah kesimpulan dari studi sebelumnya tetap sama atau serupa atas adanya berbagai variasi dalam pelaksanaan studi asli. Ada bentuk replikasi internal dan eksternal; hanya replikasi eksternal yang dibahas dalam standar pelaporan artikel replikasi APA. Replikasi eksternal terjadi ketika peneliti mendapatkan sampel baru dan sedapat mungkin menduplikasi fitur-fitur studi asli yang direplikasi. Desain baru, ukuran, dan/atau metode analisis data juga dapat digunakan untuk menguji apakah suatu temuan memiliki sifat umum di luar situasi tertentu yang dikaji dalam karya asli, tetapi variasi seperti itu harus disebutkan dengan jelas dalam laporan.

Peneliti yang melakukan replikasi eksternal harus melaporkan informasi yang cukup untuk memungkinkan pembaca menentukan apakah penelitian tersebut merupakan replikasi langsung (exact, literal), proximate replication, atau replikasi konseptual (konstruksi).

·       Dalam replikasi langsung, peneliti mengulangi studi dengan mengumpulkan data dari sampel baru dengan cara yang sejauh mungkin menduplikasi kondisi studi sebelumnya. Replikasi langsung disebut exact replication atau literal replication ketika peneliti menggunakan prosedur yang identik dengan eksperimen asli atau yang diduplikasi semaksimal mungkin (misalnya, dengan variasi hanya pada lokasi penelitian dan peneliti yang melakukan penelitian). Bentuk replikasi ini berguna untuk menetapkan bahwa temuan penelitian asli dapat diandalkan (reliable).

·       Dalam proximate replication (atau replikasi yang dimodifikasi), peneliti menggabungkan prosedur alternatif dan kondisi tambahan ke dalam fitur penelitian asli; ulangan semacam itu biasanya berisi desain studi asli dengan beberapa fitur studi tambahan. Tujuan proximate replication atau modified replication mungkin bukan hanya untuk mereplikasi studi tetapi juga untuk menentukan apakah beberapa faktor yang tidak dimasukkan dalam formulasi asli memiliki pengaruh pada hasil.

·       Dalam replikasi konseptual, peneliti mengintroduksikan teknik dan manipulasi yang berbeda untuk mendapatkan informasi teoritis; ada kemungkinan bahwa tidak ada fitur studi awal yang dipertahankan. Peneliti dapat menggunakan label lain untuk atau deskripsi replikasi. 

kembali ke atas 


-Meta-Analisis Kuantitatif dan Kualitatif

Meta-analisis mengacu pada seperangkat teknik di mana peneliti menggunakan temuan-temuan dari sekelompok studi terkait untuk menarik kesimpulan umum (sintesis) berdasarkan penelitian yang ada tentang suatu topik. Data partisipan atau subjek individual tidak digunakan dalam meta-analisis karena yang dianalisis adalah data pada tingkat studi.

Sama seperti standar pelaporan untuk studi kuantitatif dan kualitatif yang bervariasi menurut desain studi, standar untuk meta-analisis bervariasi menurut pertanyaan spesifik yang diajukan dalam studi dan pendekatan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Karena studi merupakan unit input untuk suatu meta-analisis, maka studi-studi yang dimasukkan harus ada dalam daftar pustaka dan diberi tanda yang menunjukkan bahwa studi tersebut merupakan bagian dari meta-analisis untuk membedakan dengan referensi lain.

 

Meta-Analisis Kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif, meta-analisis umumnya menetapkan teknik di mana perkiraan besaran efek studi individu menjadi input untuk analisis. Meta-analisis juga digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mungkin terkait dengan besaran hasil dalam penelitian kuantitatif —misalnya, faktor desain (misalnya, randomisasi vs. nonrandomisasi), faktor demografis (misalnya, persentase sampel penelitian di bawah garis kemiskinan), dan lain sebagainya. Laporan meta-analitik biasanya mengikuti struktur dasar yang sama dengan studi kuantitatif dan berisi bagian Pengantar dan Metode, Hasil, dan Diskusi. Peneliti yang menggunakan pendekatan meta-analisis kuantitatif harus mengikuti standar pelaporan untuk meta-analisis kuantitatif.

Meta-Analisis Kualitatif.  Dalam penelitian kualitatif, ada berbagai pendekatan meta-analisis, termasuk metasintesis kualitatif, metaetnografi, metametode, dan sintesis interpretif kritis. Pendekatan ini sering menggunakan strategi analisis kualitatif primer untuk mensintesis temuan-temuan  di semua studi. Meta-analisis kualitatif dapat digunakan untuk menyoroti tren metodologi, mengidentifikasi temuan dan kesenjangan umum, mengembangkan pemahaman baru, dan mengusulkan arah masa depan untuk suatu bidang penelitian. Laporan meta-analisis kualitatif memiliki struktur yang mirip dengan laporan kualitatif primer, dengan tambahan deskripsi perspektif dan situatedness para penulis karya-karya utama yang termasuk dalam analisis. Meta-analisis kualitatif tidak memerlukan prosedur tunggal melainkan fungsi agregat yang umum untuk pendekatan meta-analitik. Metaanalisis kualitatif tidak boleh dirancukan dengan tinjauan kuantitatif, di mana penulis menghasilkan deskripsi naratif dari basis literatur kuantitatif. Kami merekomendasikan untuk merujuk pada studi-studi tersebut sebagai tinjauan literatur atau tinjauan literatur naratif untuk menghindari kerancuan dengan meta-analisis kualitatif. Peneliti yang menggunakan pendekatan meta-analisis kualitatif harus mengikuti standar pelaporan untuk meta-analisis kualitatif.

kembali ke atas 


Artikel Tinjauan Literatur

Artikel tinjauan literatur (literature review) (atau artikel tinjauan literatur naratif) memberikan rangkuman naratif dan evaluasi atas temuan atau teori dalam basis literatur. Basis literatur dapat mencakup penelitian kualitatif, kuantitatif, dan/atau metode campuran. Tinjauan literatur menangkap tren dalam literatur; tinjauan literatur tidak terlibat dalam metaanalisis kuantitatif atau kualitatif sistematis temuan-temuan dari studi awal. Dalam artikel tinjauan literatur, penulis harus

·       mendefinisikan dan mengklarifikasi permasalahan;

·       merangkum penelitian-penelitian sebelumnya untuk menginformasikan kepada pembaca tentang keadaan penelitian;

·       mengidentifikasi hubungan, kontradiksi, kesenjangan, dan inkonsistensi dalam literatur; dan

·       menyarankan langkah selanjutnya untuk mengatasi permasalahan.

Komponen artikel tinjauan literatur dapat diatur dengan berbagai cara, misalnya dengan mengelompokkan penelitian atas dasar kesamaan konsep atau teori yang dimaksud, kesamaan metodologi studi-studi yang dikaji, atau perkembangan historis bidang tersebut.

kembali ke atas 

 


Artikel Teoretis

Theoretical article (artikel teorietis diambil dari literatur penelitian yang ada untuk memajukan teori. Artikel teoretis menyajikan informasi empiris hanya jika ia mengemukakan permasalah teoretis yang sedang dijelaskan. Penulis artikel teoretis menelusuri perkembangan teori untuk memperluas dan menyempurnakan konstruksinya, menyajikan teori baru, atau menganalisis teori yang ada. Biasanya, mereka menunjukkan kekurangan atau keunggulan satu teori atas teori lainnya. Penulis juga dapat memeriksa konsistensi internal dan validitas eksternal teori. Urutan bagian-bagian dalam artikel teoretis dapat bervariasi.

kembali ke atas 


 

Artikel Metodologis

Methodological article (artikel metodologis) menyajikan pendekatan baru untuk penelitian atau praktik, modifikasi metode yang ada, atau diskusi tentang analisis data kuantitatif dan/atau kualitatif. Artikel jenis ini menggunakan data empiris (kuantitatif, kualitatif, atau keduanya) hanya sebagai alat untuk mengilustrasikan pendekatan penelitian. Beberapa menggunakan data simulasi untuk mendemonstrasikan bagaimana metode bekerja dalam berbagai kondisi (misalnya, ukuran sampel yang berbeda, jumlah variabel, tingkat nonnormalitas, ukuran koefisien).

Artikel metodologis memberikan detail yang cukup bagi peneliti untuk menilai penerapan metodologi dan kelayakannya untuk jenis masalah penelitian yang akan diteliti. Selanjutnya, artikel ini memungkinkan pembaca untuk membandingkan metode yang diusulkan dengan yang digunakan saat ini. Dalam artikel metodologis, materi yang sangat teknis (misalnya, derivasi, bukti, pembuatan data, kode komputer, detail simulasi yang ekstensif) harus disajikan dalam lampiran atau sebagai material tambahan untuk meningkatkan keterbacaan artikel secara keseluruhan. Jika memiliki informasi rinci (misalnya, parameter yang digunakan dalam simulasi) yang diperlukan bagi pembaca untuk memahami poin-poin utama yang dibuat, rincian tersebut harus disajikan dalam teks artikel. 


kembali ke atas


Jenis-jenis Artikel Lain

Jenis artikel lain yang dipublikasikan termasuk laporan singkat, komentar dan tanggapan untuk artikel yang dipublikasikan sebelumnya, resensi buku, obituari, dan surat kepada editor. Penulis harus berkonsultasi dengan editor atau pedoman penulis masing-masing jurnal untuk informasi spesifik mengenai artikel-artikel semacam ini.

 

Makalah Mahasiswa, Disertasi, dan Tesis

 

Meskipun APA Publication Manual awalnya adalah panduan bagi penulis yang mencari publikasi di jurnal ilmiah, namun manual ini telah diadopsi secara luas oleh pengajar, departemen, dan institusi akademis yang mewajibkan mahasiswa menggunakan APA Style saat menulis makalah ilmiah. Demikian pula, manual ini secara historis ditujukan untuk para peneliti yang bekerja di bidang psikologi; namun, mahasiswa dan peneliti di bidang dan disiplin lain, termasuk pekerja sosial, keperawatan, komunikasi, pendidikan, dan bisnis juga menggunakannya. Beberapa jurnal di bidang-bidang ini mensyaratkan APA Style, dan yang lainnya tidak..

Tugas mahasiswa yang umumnya ditulis di tingkat sarjana mencakup bibliografi beranotasi, berbagai jenis esai, dan makalah tanggapan atau reaksi. Deskripsi berikut umumnya mewakili jenis-jenis makalah ini; tanyakan kepada dosen pengajar atau institusi yang menugasi Anda mengenai panduan spesifiknya.

·       Bibliografi beranotasi terdiri atas entri daftar pustaka yang diikuti dengan deskripsi singkat tentang karya yang disebut anotasi. Dosen pengajar lah yang pada umumnya menetapkan sebagian besar persyaratan untuk makalah jenis ini, tetapi banyak di antara pedoman APA Style yang masih berlaku.

·       Esai sebab-akibat melaporkan bagaimana peristiwa tertentu mengarah pada hasil tertentu atau mendukung posisi tertentu. Tesis yang jelas dan kuat memberikan dasar yang kokoh untuk jenis esai ini. Paragraf umumnya disusun dengan menjelaskan setiap penyebab dan efek tambahannya, dengan transisi logis di antara paragraf-paragraf tersebut.

·       Esai komparatif membandingkan dan membedakan dua (atau lebih) aitem dengan tujuan menghubungkan aitem-aitem yang berbeda di bawah tesis utama. Struktur makalah dapat diatur untuk memfokuskan pada Topik 1 dan kemudian Topik 2, atau topik-topik tersebut mungkin saling terkait.

·       Esai ekspositori mengikuti struktur multi-paragraf (misalnya, lima paragraf) dan menjelaskan atau memberikan informasi tentang topik tertentu. Struktur makalah meliputi pendahuluan, badan, dan kesimpulan. Bukti harus disediakan untuk memperkuat klaim tertulis yang dirinci di makalah.

·       Esai naratif menyampaikan cerita dari sudut pandang yang jelas dan mencakup awal, tengah, dan akhir. Esai naratif harus memiliki tujuan dan fokus yang jelas dan menggunakan bahasa yang ringkas dan menggugah.

·       Esai persuasif dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca agar mengadopsi sudut pandang tertentu atau mengambil tindakan tertentu. Esai jenis ini menyajikan argumen yang jelas, memasukkan transisi-transisi logis, dan memiliki struktur makalah yang mirip dengan esai ekspositori.

·       Précis adalah rangkuman singkat dengan kata-kata mahasiswa sendiri tentang poin penting, pernyataan, atau fakta dari karya tunggal; panjang sebuah précis biasanya sekitar seperempat panjang karya asli. Struktur précis mencakup tesis singkat dan bagian yang mencerminkan bagian dari karya asli, seperti Metode, Hasil, dan Diskusi.

·       Makalah tanggapan atau reaksi merangkum satu atau beberapa karya dan mendeskripsikan reaksi atau tanggapan pribadi mahasiswa terhadapnya, termasuk bagaimana karya atau karya-karya tersebut memengaruhi mereka, relevan dengan kehidupan mereka, dan sebagainya. Jenis makalah ini biasanya pendek (misalnya, tiga halaman atau lebih). Sudut pandang orang pertama digunakan untuk menjelaskan reaksi pribadi.

Disertasi atau tesis biasanya disyaratkan untuk mahasiswa pascasarjana, tetapi mahasiswa tingkat sarjana yang menyelesaikan proyek penelitian lanjutan dapat menulis jenis makalah serupa. Institusi atau departemen akademis memiliki pedoman terperinci tentang bagaimana memformat dan menulis disertasi dan tesis, dan persyaratan serta format yang dapat diterima berbeda-beda menurut disiplin ilmu. Beberapa disertasi dan tesis terdiri atas ratusan halaman dan berisi tinjauan pustaka menyeluruh dan daftar pustaka lengkap, sedangkan yang lain mengikuti format multiple articles yang terdiri atas beberapa makalah terkait yang lebih pendek yang dimaksudkan untuk publikasi individual.

Penulis, pengajar, departemen, dan institusi akademik yang menggunakan APA Style di luar konteks publikasi jurnal dianjurkan untuk mengadaptasi APA Style sesuai dengan kebutuhan mereka.



kembali ke atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar