JENIS-JENIS ARTIKEL DAN MAKALAH |
Jenis-jenis artikel
dan makalah mencakup:
5.
meta-analisis
kuantitatif dan kualitatif
10. makalah mahasiswa, disertasi, dan
tesis
Dengan memahami
karakteristik berbagai jenis artikel dan jenis informasi yang paling efisien
disampaikan, Anda akan dapat memilih jenis artikel yang sesuai dengan
penelitian Anda dan mengikuti standar
pelaporan artikel jurnal yang sesuai dengan
APA Style.
Artikel Kuantitatif
Dalam artikel kuantitatif, penulis melaporkan penelitian
kuantitatif empiris asli. Penelitian kuantitatif mengacu pada serangkaian
pendekatan yang biasa digunakan dalam ilmu perilaku dan ilmu sosial dan bidang
terkait di mana hasil yang diamati direpresentasikan secara numerik. Hasil
studi ini biasanya dianalisis menggunakan metode (statistik, analisis data, dan
teknik pemodelan) yang mengandalkan properti numerik dari sistem pengukuran.
Studi kuantitatif menggunakan berbagai desain eksperimen dan teknik analisis.
Beberapa artikel kuantitatif menyajikan hipotesis baru dan analisis data yang
belum ditelaah atau dibahas dalam pelaporan data terkait sebelumnya. Di dalam
artikel, penulis harus mendeskripsikan elemen studi mereka dari sudut pandang orang pertama. Peneliti yang
menggunakan pendekatan kuantitatif harus mengikuti standar pelaporan artikel jurnal kuantitatif untuk melaporkan
temuan mereka.
Artikel
kuantitatif biasanya mencakup beberapa bagian berbeda yang mencerminkan tahapan
proses penelitian dan muncul dalam urutan berikut:
· Pendahuluan: pernyataan tujuan penelitian, tinjauan
literatur latar belakang, dan pernyataan eksplisit hipotesis yang dieksplorasi
· Metode: deskripsi lengkap setiap langkah
penelitian, termasuk detil tentang material yang digunakan dan prosedur yang
diikuti (yang harus cukup jelas untuk memungkinkan replikasi), pernyataan
lengkap desain penelitian, pernyataan tentang perlindungan partisipan manusia
atau subjek hewan nonmanusia dan informed
consent, dan deskripsi (dalam kata-kata dan/atau gambar) tentang alur
peserta di sepanjang jalannya penelitian.
· Hasil: analisis data dan laporan temuan.
· Diskusi: ringkasan penelitian, termasuk interpretasi,
batasan, dan implikasi hasil.
Laporan Multi-Studi. Penulis artikel kuantitatif sering melaporkan
temuan dari beberapa studi yang terkait secara konseptual dalam satu manuskrip.
Penulis harus menjelaskan alasan, logika, urutan, dan metode setiap studi
kepada pembaca. Judul harus digunakan untuk memberi label pada setiap studi —
misalnya, “Eksperimen 1,” “Eksperimen 2,” dan seterusnya. Format ini
mengorganisasikan bagian-bagiannya dan membuatnya lebih mudah untuk dibahas
dalam naskah atau artikel penelitian selanjutnya. Subbagian Metode dan Hasil
dapat muncul di bawah setiap judul studi. Jika sesuai, penulis dapat
menyertakan sub-bagian singkat berjudul "Diskusi" di mana mereka
mengeksplorasi implikasi hasil setiap studi, atau mereka dapat menggabungkan
diskusi dalam deskripsi hasil di bawah judul seperti "Hasil dan
Diskusi." Penulis harus selalu menyertakan diskusi umum yang komprehensif
dari semua studi di akhir artikel, yang sering kali diberi judul "“General
Discussion” (Diskusi Umum).
Artikel Kualitatif
Dalam artikel kualitatif, penulis melaporkan penelitian
kualitatif empiris asli. Penelitian kualitatif mengacu pada praktik ilmiah yang
digunakan untuk menghasilkan pengetahuan tentang pengalaman dan/atau tindakan
manusia, termasuk proses sosial.
Pendekatan
kualitatif cenderung memiliki empat karakteristik:
· Peneliti
menganalisis data yang terdiri atas bahasa (yaitu, kata-kata) natural,
observasi peneliti (misalnya, interaksi sosial), dan/atau ekspresi partisipan
(misalnya, presentasi artistik) alih-alih mengumpulkan data numerik dan
melakukan analisis matematis. Laporan cenderung menunjukkan perkembangan temuan
kualitatif dengan menggunakan bahasa natural (meskipun angka dapat digunakan
sebagai tambahan dalam mendeskripsikan atau mengeksplorasi temuan).
· Peneliti
sering kali menggunakan proses analisis iteratif di mana mereka memeriksa
kembali temuan yang berkembang berdasarkan analisis data lanjutan dan
menyempurnakan temuan awal. Dengan cara ini, proses analisis dapat mengoreksi
diri dan menghasilkan pengetahuan asli.
· Peneliti
secara rekursif menggabungkan inkuiri dengan metode yang membutuhkan
refleksivitas peneliti tentang bagaimana perspektif mereka sendiri dapat
mendukung atau merusak proses penelitian dan dengan demikian bagaimana metode mereka
sebaiknya diterapkan.
· Peneliti
cenderung memelajari pengalaman dan tindakan yang maknanya dapat berubah dan
berkembang; oleh karena itu, mereka cenderung memandang temuan mereka berada di
dalam tempat dan waktu alih-alih berusaha mengembangkan hukum yang diharapkan
tetap stabil terlepas dari konteksnya.
Peneliti yang menggunakan pendekatan
kualitatif harus mengikuti standar pelaporan artikel jurnal kualitatif untuk melaporkan temuannya.
Studi Kasus dan Jenis-jenis Artikel Kualitatif Lain. Berbagai metode dilaporkan dalam artikel kualitatif, dan
struktur artikel kualitatif bervariasi tergantung sifat penelitiannya.
Misalnya, dalam studi kasus, peneliti melaporkan analisis atau observasi yang
diperoleh saat bekerja bersama dengan individu, kelompok, komunitas, atau
organisasi. Studi kasus menggambarkan masalah secara mendalam; menunjukkan cara
untuk memecahkan masalah; dan/atau menjelaskan penelitian yang diperlukan,
aplikasi klinis, atau hal-hal teoretis. Artikel kualitatif juga mendeskripsikan
studi dengan banyak partisipan, kelompok, komunitas, atau organisasi yang
mengidentifikasi kesamaan dan/atau perbedaan di berbagai entitas ini.
Penelitian semacam itu dapat memiliki fokus sistemik, menelaah bagaimana
proses, tindakan, atau wacana sosial terstruktur.
Terlepas dari pendekatan penelitian
kualitatif yang mereka gunakan, ketika menulis laporan, penulis harus
mempertimbangkan dengan hati-hati keseimbangan antara memberikan materi
ilustrasi penting dan menggunakan data rahasia partisipan secara bertanggung
jawab. Laporan kualitatif dapat diatur secara tematis atau kronologis dan
biasanya disajikan dalam gaya orang pertama refleksif, merinci bagaimana
peneliti sampai pada pertanyaan, metode, temuan, dan pertimbangan untuk
lapangan.
Artikel Metode Campuran
Dalam artikel metode campuran, penulis melaporkan
penelitian yang menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif empiris.
Penelitian metode campuran tidak boleh rancu dengan penelitian model campuran,
yang merupakan prosedur kuantitatif, atau dengan penelitian multimetode, yang
memerlukan penggunaan beberapa metode dari pendekatan yang sama. Penelitian
metode campuran melibatkan hal-hal berikut:
· mendeskripsikan
asumsi filosofis atau model teoritis yang digunakan untuk menginformasikan
desain penelitian (Creswell, 2015);
· mendeskripsikan
metodologi, desain penelitian, dan prosedur yang berbeda dalam kaitannya dengan
tujuan studi;
· mengumpulkan
dan menganalisis data kualitatif dan kuantitatif dalam menanggapi tujuan
penelitian, pertanyaan, atau hipotesis; dan
· mengintegrasikan
temuan dari dua metodologi dengan sengaja untuk menghasilkan wawasan baru.
Asumsi dasar pendekatan metode campuran
adalah bahwa gabungan temuan kualitatif dan hasil kuantitatif menghasilkan
wawasan tambahan yang tidak diperoleh dari temuan kualitatif saja atau temuan
kuantitatif. Karena ada banyak cara untuk merancang studi metode campuran,
struktur artikel metode campuran bervariasi tergantung sifat khusus studi dan
keseimbangan antara kedua metodologi. Peneliti yang menggunakan pendekatan
metode campuran harus mengikuti standar pelaporan artikel jurnal metode campuran untuk melaporkan
temuan mereka.
Artikel Replikasi
Dalam artikel replikasi, penulis melaporkan hasil
pekerjaan yang dimaksudkan untuk memverifikasi atau mereproduksi temuan dari
penelitian sebelumnya. Tujuan studi replikasi adalah untuk memeriksa apakah
kesimpulan dari studi sebelumnya tetap sama atau serupa atas adanya berbagai
variasi dalam pelaksanaan studi asli. Ada bentuk replikasi internal dan
eksternal; hanya replikasi eksternal yang dibahas dalam standar
pelaporan artikel replikasi APA. Replikasi eksternal terjadi ketika
peneliti mendapatkan sampel baru dan sedapat mungkin menduplikasi fitur-fitur
studi asli yang direplikasi. Desain baru, ukuran, dan/atau metode analisis data
juga dapat digunakan untuk menguji apakah suatu temuan memiliki sifat umum di
luar situasi tertentu yang dikaji dalam karya asli, tetapi variasi seperti itu
harus disebutkan dengan jelas dalam laporan.
Peneliti yang
melakukan replikasi eksternal harus melaporkan informasi yang cukup untuk
memungkinkan pembaca menentukan apakah penelitian tersebut merupakan replikasi
langsung (exact, literal), proximate replication, atau replikasi
konseptual (konstruksi).
· Dalam
replikasi langsung, peneliti mengulangi
studi dengan mengumpulkan data dari sampel baru dengan cara yang sejauh mungkin
menduplikasi kondisi studi sebelumnya. Replikasi langsung disebut exact replication atau literal replication ketika peneliti
menggunakan prosedur yang identik dengan eksperimen asli atau yang diduplikasi
semaksimal mungkin (misalnya, dengan variasi hanya pada lokasi penelitian dan
peneliti yang melakukan penelitian). Bentuk replikasi ini berguna untuk
menetapkan bahwa temuan penelitian asli dapat diandalkan (reliable).
· Dalam
proximate replication (atau replikasi yang
dimodifikasi), peneliti menggabungkan prosedur alternatif dan kondisi tambahan
ke dalam fitur penelitian asli; ulangan semacam itu biasanya berisi desain
studi asli dengan beberapa fitur studi tambahan. Tujuan proximate replication atau modified
replication mungkin bukan hanya untuk mereplikasi studi tetapi juga untuk
menentukan apakah beberapa faktor yang tidak dimasukkan dalam formulasi asli
memiliki pengaruh pada hasil.
· Dalam replikasi konseptual, peneliti mengintroduksikan teknik dan manipulasi yang berbeda untuk mendapatkan informasi teoritis; ada kemungkinan bahwa tidak ada fitur studi awal yang dipertahankan. Peneliti dapat menggunakan label lain untuk atau deskripsi replikasi.
-Meta-Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
Meta-analisis mengacu pada seperangkat teknik di mana peneliti menggunakan temuan-temuan dari sekelompok studi terkait untuk menarik kesimpulan umum (sintesis) berdasarkan penelitian yang ada tentang suatu topik. Data partisipan atau subjek individual tidak digunakan dalam meta-analisis karena yang dianalisis adalah data pada tingkat studi.
Sama seperti standar pelaporan untuk studi
kuantitatif dan kualitatif yang bervariasi menurut desain studi, standar untuk
meta-analisis bervariasi menurut pertanyaan spesifik yang diajukan dalam studi
dan pendekatan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Karena studi
merupakan unit input untuk suatu meta-analisis, maka studi-studi yang dimasukkan
harus ada dalam daftar pustaka dan diberi tanda yang menunjukkan bahwa studi tersebut
merupakan bagian dari meta-analisis untuk membedakan dengan referensi lain.
Meta-Analisis Kuantitatif. Dalam
pendekatan kuantitatif, meta-analisis umumnya menetapkan teknik di mana
perkiraan besaran efek studi individu menjadi input untuk analisis.
Meta-analisis juga digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mungkin
terkait dengan besaran hasil dalam penelitian kuantitatif —misalnya, faktor
desain (misalnya, randomisasi vs. nonrandomisasi), faktor demografis (misalnya,
persentase sampel penelitian di bawah garis kemiskinan), dan lain sebagainya.
Laporan meta-analitik biasanya mengikuti struktur dasar yang sama dengan studi
kuantitatif dan berisi bagian Pengantar dan Metode, Hasil, dan Diskusi.
Peneliti yang menggunakan pendekatan meta-analisis kuantitatif harus mengikuti standar
pelaporan untuk meta-analisis kuantitatif.
Meta-Analisis Kualitatif. Dalam penelitian
kualitatif, ada berbagai pendekatan meta-analisis, termasuk metasintesis
kualitatif, metaetnografi, metametode, dan sintesis interpretif kritis.
Pendekatan ini sering menggunakan strategi analisis kualitatif primer untuk
mensintesis temuan-temuan di semua
studi. Meta-analisis kualitatif dapat digunakan untuk menyoroti tren
metodologi, mengidentifikasi temuan dan kesenjangan umum, mengembangkan
pemahaman baru, dan mengusulkan arah masa depan untuk suatu bidang penelitian.
Laporan meta-analisis kualitatif memiliki struktur yang mirip dengan laporan
kualitatif primer, dengan tambahan deskripsi perspektif dan situatedness para penulis karya-karya
utama yang termasuk dalam analisis. Meta-analisis kualitatif tidak memerlukan
prosedur tunggal melainkan fungsi agregat yang umum untuk pendekatan
meta-analitik. Metaanalisis kualitatif tidak boleh dirancukan dengan tinjauan
kuantitatif, di mana penulis menghasilkan deskripsi naratif dari basis
literatur kuantitatif. Kami merekomendasikan untuk merujuk pada studi-studi
tersebut sebagai tinjauan literatur atau tinjauan literatur naratif untuk
menghindari kerancuan dengan meta-analisis kualitatif. Peneliti yang
menggunakan pendekatan meta-analisis kualitatif harus mengikuti standar
pelaporan untuk meta-analisis kualitatif.
Artikel Tinjauan Literatur
Artikel tinjauan literatur (literature review) (atau artikel tinjauan literatur naratif)
memberikan rangkuman naratif dan evaluasi atas temuan atau teori dalam basis
literatur. Basis literatur dapat mencakup penelitian kualitatif, kuantitatif,
dan/atau metode campuran. Tinjauan literatur menangkap tren dalam literatur;
tinjauan literatur tidak terlibat dalam metaanalisis kuantitatif atau
kualitatif sistematis temuan-temuan dari studi awal. Dalam artikel tinjauan literatur,
penulis harus
· mendefinisikan
dan mengklarifikasi permasalahan;
· merangkum
penelitian-penelitian sebelumnya untuk menginformasikan kepada pembaca tentang
keadaan penelitian;
· mengidentifikasi
hubungan, kontradiksi, kesenjangan, dan inkonsistensi dalam literatur; dan
· menyarankan
langkah selanjutnya untuk mengatasi permasalahan.
Komponen
artikel tinjauan literatur dapat diatur dengan berbagai cara, misalnya dengan
mengelompokkan penelitian atas dasar kesamaan konsep atau teori yang dimaksud,
kesamaan metodologi studi-studi yang dikaji, atau perkembangan historis bidang
tersebut.
Artikel Teoretis
Theoretical
article (artikel
teorietis diambil dari literatur penelitian yang ada untuk memajukan teori.
Artikel teoretis menyajikan informasi empiris hanya jika ia mengemukakan
permasalah teoretis yang sedang dijelaskan. Penulis artikel teoretis menelusuri
perkembangan teori untuk memperluas dan menyempurnakan konstruksinya, menyajikan
teori baru, atau menganalisis teori yang ada. Biasanya, mereka menunjukkan
kekurangan atau keunggulan satu teori atas teori lainnya. Penulis juga dapat
memeriksa konsistensi internal dan validitas eksternal teori. Urutan
bagian-bagian dalam artikel teoretis dapat bervariasi.
Artikel Metodologis
Methodological
article (artikel
metodologis) menyajikan pendekatan baru untuk penelitian atau praktik,
modifikasi metode yang ada, atau diskusi tentang analisis data kuantitatif
dan/atau kualitatif. Artikel jenis ini menggunakan data empiris (kuantitatif,
kualitatif, atau keduanya) hanya sebagai alat untuk mengilustrasikan pendekatan
penelitian. Beberapa menggunakan data simulasi untuk mendemonstrasikan
bagaimana metode bekerja dalam berbagai kondisi (misalnya, ukuran sampel yang
berbeda, jumlah variabel, tingkat nonnormalitas, ukuran koefisien).
Artikel metodologis memberikan detail yang cukup bagi peneliti untuk menilai penerapan metodologi dan kelayakannya untuk jenis masalah penelitian yang akan diteliti. Selanjutnya, artikel ini memungkinkan pembaca untuk membandingkan metode yang diusulkan dengan yang digunakan saat ini. Dalam artikel metodologis, materi yang sangat teknis (misalnya, derivasi, bukti, pembuatan data, kode komputer, detail simulasi yang ekstensif) harus disajikan dalam lampiran atau sebagai material tambahan untuk meningkatkan keterbacaan artikel secara keseluruhan. Jika memiliki informasi rinci (misalnya, parameter yang digunakan dalam simulasi) yang diperlukan bagi pembaca untuk memahami poin-poin utama yang dibuat, rincian tersebut harus disajikan dalam teks artikel.
Jenis-jenis Artikel Lain
Jenis artikel lain yang dipublikasikan termasuk laporan
singkat, komentar dan tanggapan untuk artikel yang dipublikasikan sebelumnya,
resensi buku, obituari, dan surat kepada editor. Penulis harus berkonsultasi
dengan editor atau pedoman penulis masing-masing jurnal untuk informasi
spesifik mengenai artikel-artikel semacam ini.
Makalah Mahasiswa,
Disertasi, dan Tesis
Meskipun APA Publication Manual awalnya adalah panduan
bagi penulis yang mencari publikasi di jurnal ilmiah, namun manual ini telah
diadopsi secara luas oleh pengajar, departemen, dan institusi akademis yang mewajibkan
mahasiswa menggunakan APA Style saat menulis makalah ilmiah. Demikian pula,
manual ini secara historis ditujukan untuk para peneliti yang bekerja di bidang
psikologi; namun, mahasiswa dan peneliti di bidang dan disiplin lain, termasuk
pekerja sosial, keperawatan, komunikasi, pendidikan, dan bisnis juga
menggunakannya. Beberapa jurnal di bidang-bidang ini mensyaratkan APA Style,
dan yang lainnya tidak..
Tugas mahasiswa yang umumnya ditulis
di tingkat sarjana mencakup bibliografi beranotasi, berbagai jenis esai, dan
makalah tanggapan atau reaksi. Deskripsi berikut umumnya mewakili jenis-jenis
makalah ini; tanyakan kepada dosen pengajar atau institusi yang menugasi Anda mengenai
panduan spesifiknya.
· Bibliografi
beranotasi terdiri
atas entri daftar pustaka yang diikuti dengan deskripsi singkat tentang karya
yang disebut anotasi. Dosen pengajar lah yang pada umumnya menetapkan sebagian
besar persyaratan untuk makalah jenis ini, tetapi banyak di antara pedoman APA
Style yang masih berlaku.
· Esai
sebab-akibat melaporkan
bagaimana peristiwa tertentu mengarah pada hasil tertentu atau mendukung posisi
tertentu. Tesis yang jelas dan kuat memberikan dasar yang kokoh untuk jenis
esai ini. Paragraf umumnya disusun dengan menjelaskan setiap penyebab dan efek
tambahannya, dengan transisi logis di antara paragraf-paragraf tersebut.
· Esai
komparatif membandingkan
dan membedakan dua (atau lebih) aitem dengan tujuan menghubungkan aitem-aitem yang
berbeda di bawah tesis utama. Struktur makalah dapat diatur untuk memfokuskan
pada Topik 1 dan kemudian Topik 2, atau topik-topik tersebut mungkin saling
terkait.
· Esai
ekspositori mengikuti
struktur multi-paragraf (misalnya, lima paragraf) dan menjelaskan atau
memberikan informasi tentang topik tertentu. Struktur makalah meliputi
pendahuluan, badan, dan kesimpulan. Bukti harus disediakan untuk memperkuat
klaim tertulis yang dirinci di makalah.
· Esai
naratif menyampaikan
cerita dari sudut pandang yang jelas dan mencakup awal, tengah, dan akhir. Esai
naratif harus memiliki tujuan dan fokus yang jelas dan menggunakan bahasa yang
ringkas dan menggugah.
· Esai
persuasif dimaksudkan
untuk meyakinkan pembaca agar mengadopsi sudut pandang tertentu atau mengambil
tindakan tertentu. Esai jenis ini menyajikan argumen yang jelas, memasukkan
transisi-transisi logis, dan memiliki struktur makalah yang mirip dengan esai
ekspositori.
· Précis adalah rangkuman
singkat dengan kata-kata mahasiswa sendiri tentang poin penting, pernyataan,
atau fakta dari karya tunggal; panjang sebuah précis biasanya sekitar
seperempat panjang karya asli. Struktur précis mencakup tesis singkat dan
bagian yang mencerminkan bagian dari karya asli, seperti Metode, Hasil, dan
Diskusi.
· Makalah
tanggapan atau reaksi merangkum
satu atau beberapa karya dan mendeskripsikan reaksi atau tanggapan pribadi
mahasiswa terhadapnya, termasuk bagaimana karya atau karya-karya tersebut
memengaruhi mereka, relevan dengan kehidupan mereka, dan sebagainya. Jenis
makalah ini biasanya pendek (misalnya, tiga halaman atau lebih). Sudut pandang orang pertama digunakan untuk
menjelaskan reaksi pribadi.
Disertasi
atau tesis biasanya disyaratkan untuk mahasiswa pascasarjana, tetapi mahasiswa
tingkat sarjana yang menyelesaikan proyek penelitian lanjutan dapat menulis
jenis makalah serupa. Institusi atau departemen akademis memiliki pedoman
terperinci tentang bagaimana memformat dan menulis disertasi dan tesis, dan
persyaratan serta format yang dapat diterima berbeda-beda menurut disiplin
ilmu. Beberapa disertasi dan tesis terdiri atas ratusan halaman dan berisi
tinjauan pustaka menyeluruh dan daftar pustaka lengkap, sedangkan yang lain
mengikuti format multiple articles
yang terdiri atas beberapa makalah terkait yang lebih pendek yang dimaksudkan
untuk publikasi individual.
Penulis, pengajar, departemen, dan institusi
akademik yang menggunakan APA Style di luar konteks publikasi jurnal dianjurkan
untuk mengadaptasi APA Style sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar