PEDOMAN UMUM |
Pedoman Umum Sitasi menyangkut:
·
Kebersesuaian antara Daftar Pustaka
dan Teks
· Penggunaan Versi yang Dipublikasikan dan Versi yang Diarsipkan
· Sumber Primer dan Sumber Sekunder
Sitasilah karya individu-individu yang ide,
teori, atau penelitiannya secara langsung memengaruhi karya Anda. Karya yang
Anda sitasi memberikan informasi latar belakang utama, mendukung atau membantah
tesis Anda, atau menawarkan definisi dan data penting. Sitasilah karya-karya
yang sudah Anda baca dan ide-ide yang telah Anda masukkan ke dalam tulisan
Anda. Kutip dari sumber primer bila memungkinkan dan sumber sekunder secukupnya
saja. Selain menghargai ide orang lain yang Anda gunakan untuk mengembangkan
tesis Anda, berikan dokumentasi untuk semua fakta dan angka yang tidak
diketahui umum. Parafrase maupun kutipan langsung memerlukan sitasi. Jika Anda mencetak ulang atau mengadaptasi tabel atau gambar (misalnya, jika Anda mereproduksi gambar
dari internet, meskipun gratis atau di Creative Commons) atau mencetak ulang kutipan
panjang atau
item tes berhak cipta secara komersial, Anda mungkin juga perlu meminta izin
dari pemegang hak cipta dan memberikan atribusi hak cipta.
Jumlah sumber yang Anda kutip di makalah Anda
bergantung pada tujuan karya Anda. Untuk sebagian besar makalah, kutip satu
atau dua sumber paling representatif untuk setiap poin kunci. Namun, makalah literature review (tinjauan literatur)
biasanya menyertakan daftar referensi yang lebih lengkap, mengingat tujuan
makalah ini adalah untuk mengenalkan pembaca pada segala sesuatu yang telah
ditulis tentang topik tersebut.
Contoh Tingkat Sitasi yang Patut
Catatan. Penulis telah memberikan sitasi ke sumber-sumber representatif untuk
setiap ide baru dalam teks. Pengetahuan umum (dalam contoh ini, gagasan bahwa
beberapa orang lebih mudah menemukan ide-ide lucu daripada orang lain) tidak
memerlukan sitasi.
Hindari undercitation dan overcitation. Undercitation
dapat menyebabkan plagiarisme dan/atau
self-plagiarism. Bahkan jika sumber tidak dapat diretrieved (misalnya, karena merupakan komunikasi
pribadi), Anda masih perlu menyebutkannya dalam teks (namun, hindari
menggunakan sumber online yang tidak dapat dipulihkan lagi). Overcitation bisa mengganggu dan tidak
perlu. Sebagai contoh, mengulangi sitasi yang sama di setiap kalimat dianggap
berlebihan jika sumber dan topik tidak berubah. Sebaliknya, ketika
memparafrasakan sebuah poin kunci dengan lebih dari satu kalimat dalam satu
paragraf yang sama, kutip sumber di kalimat pertama yang relevan dan jangan
ulangi sitasi di kalimat berikutnya selama sumbernya tetap jelas dan tidak
berubah. Jika nama penulis muncul dalam narasi, tahun dapat dihilangkan dalam kutipan
berulang dalam keadaan tertentu.
Plagiarisme
Plagiarisme (penjiplakan) adalah tindakan menampilkan kata, ide, atau gambar orang lain sebagai milik Anda; itu menyangkal penghargaan yang seharusnya diterima oleh penulis atau pencipta konten. Disengaja atau tidak, plagiarisme melanggar standar etika dalam karya ilmiah. Penulis yang menjiplak tidak menghormati upaya penulis asli dengan tidak mengakui kontribusinya, menghambat penelitian lebih lanjut dengan mencegah pembaca untuk menelusuri kembali ide tersebut ke sumber aslinya, dan mengabaikan secara tidak adil orang(-orang) yang telah bersusah-payah untuk menyelesaikan karyanya sendiri. Penulis yang mencoba mempublikasikan karya jiplakan akan menghadapi penolakan dari publikasi dan kemungkinan akan menerima kecaman di tempat kerja mereka. Mahasiswa yang menjiplak dapat gagal dalam tugas atau mata kuliah, ditempatkan dalam masa percobaan akademis, atau bahkan dikeluarkan dari institusi mereka.
Untuk menghindari plagiarisme, sebutkan
sumbernya setiap kali Anda melakukan hal berikut:
· parafrase (yaitu, menyatakan
dengan kata-kata Anda sendiri) gagasan orang lain
· mengutip secara langsung perkataan orang lain
· merujuk
pada data atau data set
· mencetak
ulang atau mengadaptasi tabel atau gambar, bahkan gambar dari internet yang
gratis atau berlisensi di Creative Commons
· mencetak
ulang bagian teks yang panjang atau item tes yang memiliki hak cipta secara
komersial
Untuk sebagian besar karya, penyebutan yang
sesuai berbentuk sitasi penulis-tanggal.
Namun, menurut undang-undang hak cipta AS, penulis yang ingin mencetak ulang
atau mengadaptasi tabel, gambar, dan gambar atau mencetak ulang kutipan panjang
atau item tes yang dilindungi hak cipta secara komersial harus memberikan penyebutan
yang lebih komprehensif dalam bentuk atribusi hak cipta dan mungkin memerlukan izin
dari pemegang hak cipta untuk menggunakan materi.
Perlunya credit
(penghargaan) meluas ke gagasan orang lain juga. Misalnya, penulis harus
menghargai pencetus teori yang mereka rujuk dalam makalah mereka. Jika penulis
membuat model penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain, penulis
penelitian asli harus disebutkan. Jika alasan penelitian disebutkan dalam
artikel orang lain, orang tersebut harus disebutkan. Mengingat kebebasan pertukaran
ide, yang penting bagi kesehatan wacana intelektual, boleh jadi para penulis
tidak dapat menunjukkan dengan tepat dari mana ide untuk studi mereka berasal.
Mereka harus melakukan upaya terbaik untuk menemukan dan mengakui sumbernya,
termasuk komunikasi pribadi apa
pun.
Meskipun banyak kasus plagiarisme bersifat langsung
(misalnya, bagian teks yang disalin dari sumber lain tanpa atribusi), kasus
lain lebih sulit untuk dievaluasi. Biasanya, menggunakan sitasi yang salah
(misalnya, salah mengeja nama penulis, lupa atau salah mengetik elemen dalam
entri daftar pustaka, atau mengutip sumber dalam teks yang tidak memiliki entri
daftar pustaka terkait) tidak dianggap plagiarisme jika kesalahannya kecil dan
disebabkan oleh pengawasan editorial dan bukan upaya yang disengaja untuk
mencuri ide seseorang atau mengaburkan asal informasi. Namun, kesalahan seperti
itu masih dapat mengakibatkan pengurangan nilai pada tugas akademik atau
permintaan revisi naskah yang dikirimkan untuk publikasi.
Penerbit dan pendidik dapat menggunakan
perangkat lunak pemeriksa plagiarisme (misalnya, Ithenticate, Turnitin) untuk mengidentifikasi kasus di mana
seluruh makalah telah disalin, bagian makalah dengan panjang tertentu sama,
atau beberapa kata telah diubah tetapi sebagian besar isinya sama (yang
terakhir adalah dikenal sebagai patchwriting; lihat Merriam-Webster, nd-a). Namun,
tinjauan manusia seringkali diperlukan untuk menentukan apakah plagiarisme
benar-benar telah terjadi. Buat catatan hati-hati saat Anda meneliti dan
menulis untuk menelusuri dan mengutip sumber Anda secara akurat. Periksa karya
Anda dengan cermat untuk memastikan bahwa Anda mengakui kata-kata dan ide orang
lain dengan sitasi dalam-teks dengan entri daftar pustaka yang bersesuaian
dengan itu.
Praktik penulisan yang tidak etis selain
plagiarisme juga dilarang. Misalnya, tidak etis untuk mengarang-ngarang
(fabrikasi) sitasi dan/atau entri daftar pustaka. Praktik ini memberikan kesan
sebagai sumber yang dikutip dengan benar, tetapi sumber tersebut sesungguhnya fiktif
atau tidak dapat dilacak; penulis mungkin mengarang informasi dan sumber, atau
informasi mungkin berasal dari karya nyata yang tidak disebutkan dalam
tulisannya. Demikian pula, kecurangan kontrak, di mana siswa mempekerjakan
orang lain untuk menulis makalah untuk mereka, adalah praktik yang tidak etis.
Meskipun karya yang dihasilkan asli (dalam arti tidak dijiplak), mahasiswa ini mendapatkan
penghargaan dari karya yang tidak mereka kerjakan sendiri, yang melanggar
kebijakan integritas akademik, kode kehormatan, dan kode etik.
Self-Plagiarism
Self-plagiarism adalah mempresentasikan karya Anda yang pernah
diterbitkan sebelumnya sebagai karya original; seperti plagiarisme, self-plagiarism tidak etis. Self-plagiarism menipu pembaca dengan
membuatnya tampak bahwa lebih banyak informasi tersedia tentang suatu topik
daripada yang sebenarnya ada. Ini memberi kesan bahwa temuan lebih dapat
direplikasi daripada yang sebenarnya atau kesimpulan tertentu mendapat dukungan
lebih kuat daripada yang ditunjukkan oleh buktinya. Dapat mengakibatkan
pelanggaran hak cipta jika Anda mempublikasikan karya yang sama dengan beberapa
penerbit (kadang-kadang disebut duplicate
publication).
Beberapa institusi mungkin menganggap self-plagiarism jika mahasiswa
mengirimkan makalah yang ditulis pada suatu mata kuliah untuk menyelesaikan
tugas untuk mata kuliah lain tanpa izin dari pengajar; menggunakan makalah yang
sama di beberapa mata kuliah dapat melanggar kebijakan integritas akademik,
kode kehormatan, atau kode etik universitas. Namun, memasukkan tugas kelas
sebelumnya ke dalam tesis atau disertasi dan membangun tulisan yang sudah ada
mungkin diizinkan; siswa yang ingin melakukan ini harus mendiskusikan
ide-idenya dengan pengajar atau pembimbing dan mengikuti kode kehormatan
universitas, kode etik, atau kebijakan akademis saat menggunakan kembali
pekerjaan mereka sebelumnya.
Dalam keadaan tertentu, penulis mungkin ingin
menduplikasi kata-kata yang mereka gunakan sebelumnya tanpa tanda kutip atau sitasi
(misalnya, dalam mendeskripsikan detail instrumen atau pendekatan analisis),
merasa bahwa self-referencing
ekstensif tidak diinginkan atau canggung dan bahwa penulisan ulang dapat
menyebabkan ketidakakuratan. Jika cakupan materi yang diduplikasi terbatas,
pendekatan ini diperbolehkan.
Jika duplikasi lebih luas, penulis harus mensitasi
sumber materi yang diduplikasi tersebut. Panjang maksimum yang dapat diterima
untuk menduplikasi materi sulit untuk ditetapkan tetapi pada pokoknya harus
sesuai dengan pengertian hukum tentang penggunaan wajar. Panduan umum untuk
menggunakan materi yang diduplikasi dalam jumlah yang dapat diterima adalah sebagai
berikut:
· Pastikan
bahwa inti dokumen baru tersebut merupakan kontribusi asli untuk pengetahuan dalam
arti bahwa
o perlu sebanyak itu untuk memahami bahwa
kontribusi materi yang diterbitkan sebelumnya itu disertakan dan
o materi muncul terutama dalam pembahasan teori
dan metodologi.
· Jika
memungkinkan, tempatkan semua materi yang diduplikasi dalam satu atau beberapa
paragraf, dengan sitasi di awal atau akhir setiap paragraf. Introduksikan
materi yang diduplikasi tersebut misalnya dengan kalimat "seperti yang
telah saya bahas sebelumnya." Jangan gunakan tanda kutip atau format kutipan
blok untuk mengapit materi Anda sendiri yang diduplikasi.
· Saat
Anda menganalisis ulang data Anda sendiri yang pernah dipublikasikan
sebelumnya, misalnya dalam proyek berskala besar, longitudinal, atau
multidisiplin, berikan informasi yang memadai tentang proyek tersebut sehingga
pembaca dapat mengevaluasi laporan saat ini tetapi tidak mengulangi setiap
detail desain dan metodenya.
Jika sebuah manuskrip akan menerima masked review, Anda mungkin perlu
menyembunyikan rujukan ke karya-karya Anda sebelumnya sampai manuskrip tersebut
siap untuk diterbitkan. Untuk menyembunyikan karya-karya Anda sebelumnya,
hilangkan entri yang relevan dari daftar pustaka dan tunjukkan dalam teks di
mana kutipan akan dipulihkan setelah proses review dengan memasukkan keterangan
"kutipan dihilangkan" atau semacamnya, dalam tanda kurung.
Pengecualian dari larangan self-plagiarism adalah menerbitkan karya
dengan peredaran terbatas di peredaran yang lebih luas. Misalnya, penulis mungkin
menerbitkan disertasi doktoral atau tesis master secara keseluruhan atau
sebagian dalam satu atau beberapa artikel jurnal. Dalam kasus seperti itu,
penulis tidak akan mengutip disertasi atau tesis mereka dalam teks artikel,
melainkan mengakui dalam catatan penulis bahwa karya tersebut didasarkan pada
disertasi atau tesis mereka . Demikian pula, artikel yang didasarkan pada
penelitian yang oleh penulis dijelaskan dalam abstrak sebagai artikel yang diterbitkan
dalam sebuah program konferensi atau proceeding
biasanya tidak dianggap publikasi yang diduplikasi; penulis harus mengakui
presentasi penelitian sebelumnya di bagian catatan penulis dalam artikel tersebut.
Mintalah klarifikasi dari editor jurnal atau dosen pengampu jika Anda khawatir
tentang duplikasi publikasi atau self-plagiarism.
Kebersesuaian antara Daftar Pustaka dan Teks
APA Style menggunakan
sistem kutipan pengarang-tanggal, di mana sitasi pendek dalam-teks mengarahkan
pembaca ke entri daftar pustaka lengkap. Setiap karya yang dikutip dalam-teks
harus muncul dalam daftar pustaka, dan setiap karya dalam daftar pustaka harus
dikutip dalam teks. Pastikan bahwa ejaan nama penulis dan tanggal publikasi di
entri daftar pustaka sesuai dengan yang ada di sitasi dalam-teks. Elemen
tanggal entri daftar pustaka dapat mencakup bulan, musim, dan/atau hari di
samping tahun; namun, sitasi dalam-teks hanya menyebutkan tahun.
Ada beberapa pengecualian untuk pedoman ini:
· Komunikasi pribadi,
yang merupakan sumber yang tidak dapat dipulihkan, hanya dikutip dalam teks.
· Penyebutan umum situs web atau terbitan berkala secara keseluruhan serta software dan aplikasi umum
dalam teks tidak memerlukan sitasi atau entri daftar pustaka.
· Sumber epigraf biasanya
tidak muncul dalam daftar pustaka.
· Kutipan dari partisipan penelitian Anda dapat disajikan dan didiskusikan dalam
teks tetapi tidak memerlukan sitasi atau entri daftar pustaka.
· Referensi yang dimasukkan dalam meta-analisis, yang ditandai dengan tanda bintang dalam
daftar pustaka, dapat dikutip (atau tidak dikutip) dalam teks sesuai
kebijaksanaan penulis.
Penggunaan Versi yang Dipublikasikan atau Versi Arsip
Beberapa versi dari karya yang sama mungkin muncul
bersama di internet, dan Anda harus mengutip versi karya yang Anda gunakan
dalam artikel Anda. Idealnya, gunakan dan kutip versi final karya. Namun, jika
Anda menggunakan versi advance online,
versi in press, atau manuskrip final yang
sudah dipeer-review dan diterima
untuk publikasi (tetapi sebelum itu di-set atau disalin), kutip versi tersebut.
Manuskrip final yang sudah dipeer-review
dan diterima untuk publikasi mungkin tersedia dari berbagai tempat, termasuk
situs web pribadi, server perusahaan, repositori institusi, manajer referensi,
atau jaringan sosial penulis.
Karya yang diterbitkan secara informal,
seperti yang ada dalam arsip pracetak (misalnya, PsyArXiv) atau repositori atau
database institusi (misalnya, ERIC), juga dapat dikutip jika ini adalah versi
yang Anda gunakan. Draf manuskrip (tidak diterbitkan, dalam persiapan, atau disubmit) dapat dikutip jika draf adalah
versi terbaru karya. Saat Anda mengutip draf manuskrip, artikel yang sedang
dicetak, advance online publication,
atau karya yang diterbitkan secara informal dalam makalah Anda, pastikan Anda
memiliki informasi publikasi terbaru untuk karya-karya ini dan perbarui entri
daftar pustaka jika perlu sebelum Anda mengirimkan makalah Anda. Penerbit memberi
bermacam label untuk publikasi advance daring
(mis., online first publication,” “advance online publication,” “epub of print”);
standarisasikan label "advance online publication" untuk entri daftar
pustaka sesuai APA Style.
Huestegge, S. M., Raettig, T., & Huestegge, L. (2019).
Are faceincongruent voices harder to process? Effects of face–voice gender
incongruency on basic cognitive information processing. Experimental
Psychology. Advance online publication. https://doi.org/10.1027/1618-3169/a000440
Sumber Primer dan Sekunder
Dalam karya ilmiah, sumber primer melaporkan konten asli; sumber sekunder
mengacu pada konten yang dilaporkan untuk pertama kalinya di sumber lain. Kutip
sumber sekunder seperlunya — misalnya, saat karya asli sudah
tidak dicetak lagi, tidak tersedia, atau hanya tersedia dalam bahasa yang tidak
Anda pahami. Jika memungkinkan, sebagai praktik ilmiah yang baik, cari sumber
utama, baca, dan kutip secara langsung alih-alih mengutip sumber sekunder. Sebagai
contoh, alih-alih mengutip kuliah dosen atau buku teks atau ensiklopedia yang
pada gilirannya mengutip penelitian asli, temukan, baca, dan kutip penelitian
asli secara langsung (kecuali jika dosen pengajar mengarahkan Anda untuk
melakukan sebaliknya).
Saat mengutip sumber sekunder, berikan entri
daftar pustaka untuk sumber sekunder yang Anda gunakan. Dalam teks,
identifikasi sumber utama dan kemudian tulis "sebagaimana dikutip dalam”
sumber sekunder yang Anda gunakan. Jika tahun publikasi sumber utama diketahui,
masukkan juga ke dalam teks. Misalnya, jika Anda membaca karya Lyon et al.
(2014) di mana Rabbitt (1982) dikutip, dan Anda tidak dapat membaca sendiri
karya Rabbitt, kutip karya Rabbitt sebagai sumber aslinya, diikuti oleh karya
Lyon et al. sebagai sumber sekunder. Hanya karya Lyon dkk. yang muncul di
daftar pustaka.
(Rabbitt,
1982, as cited in Lyon et al., 2014)
Jika tahun sumber primer tidak diketahui,
hilangkan dari sitasi dalam-teks.
Allport’s diary (as cited in Nicholson, 2003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar