Halaman

Kamis, 17 Desember 2020

Gaya Menulis dan Grammar dalam Tulisan Ilmiah Berbahasa Inggris Menurut Pedoman APA Style Edisi 7

GAYA PENULISAN & GRAMMAR

BAHASA BEBAS-BIAS


Pembahasan tentang gaya penulisan dan grammar dalam tulisan ilmiah berbahasa Inggris menyangkut:  

Ø Tulisan Ilmiah yang Efektif

    ·         Kontinuitas dan Aliran

    ·         Keringkasan dan Kejelasan

Ø Grammar dan Penggunaannya

    ·         Verbs

    ·         Pronouns

    ·         Konstruksi Kalimat

    ·         Strategi untuk Meningkatkan Tulisan

 



TULISAN ILMIAH YANG EFEKTIF

Kontinuitas dan Aliran

Pentingnya Kontinuitas dan Aliran

Penulisan efektif dicirikan oleh kontinuitas, konsistensi logis ekspresi di sepanjang karya tulis, dan oleh aliran, irama kata dan kalimat yang mulus. Inkonsistensi, kontradiksi, kelalaian, dan ketidaktepatan dalam gaya penulisan dan penyajian ide. Jelaskan hubungan antara ide-ide dengan jelas, dan sajikan ide dalam urutan yang logis untuk meningkatkan readability (keterbacaan) makalah Anda.

Transisi

Untuk meningkatkan kontinuitas dan aliran dalam tulisan Anda, periksa transisi antarkalimat, antarparagraf, dan antaride untuk memastikan teksnya halus dan jelas, bukan tergesa-gesa atau terputus-putus.

Tanda baca berkontribusi pada kontinuitas dan aliran dengan menandai transisi dan menunjukkan hubungan antar ide, jeda, infleksi, subordinasi, dan langkah bolak-balik seperti yang biasa terdengar dalam pembicaraan. Gunakan tanda baca lengkap untuk mendukung makna. Jangan gunakan salah satu jenis tanda baca secara berlebihan atau kurang, seperti koma atau tanda hubung. Demikian pula, kata dan frasa transisi membantu menjaga aliran ide, terutama bila materinya rumit atau abstrak. Mereka bukan hanya berfungsi sebagai transisi tetapi juga menghindari pengulangan. Pastikan rujukannya jelas. Termasuk:

·      Penghubung waktu (e.g., “then,” “next,” “after,” “while,” “since”)

·      Penghubung sebab-akibat (e.g., “therefore,” “consequently,” “as a result”)

·      Penghubung tambahan (e.g., “in addition,” “moreover,” “furthermore,” “similarly”)

·      Penghubung kontras (e.g., “but,” “conversely,” “nevertheless,” “however,” “although”)

Gunakan adverbs (kata keterangan) dengan bijaksana dan tidak berlebihan sebagai kata pengantar atau transisi (misalnya, kata keterangan seperti “certainly,” “consequently,” “conversely,” “fortunately,” “importantly,” “interestingly,” “more importantly,” “regrettably,” dan “similarly”).


Noun Strings

Noun string yang berarti beberapa kata benda yang dijejerkan untuk memodifikasi sebuah kata benda akhir, dapat membingungkan pembaca dan memaksa mereka untuk mempertanyakan bagaimana hubungan kata-kata tersebut satu sama lain. Meskipun tanda hubung yang digunakan dengan terampil dapat memperjelas hubungan antar kata, sering kali pilihan terbaik adalah melepaskan rangkaiannya. Salah satu pendekatan untuk menguraikan adalah dengan memindahkan kata benda terakhir di awal string dan menunjukkan hubungan antara kata benda-kata benda lainnya dengan menggunakan kata kerja dan preposisi. Misalnya, “culturally sensitive qualitative interview techniques” dapat disusun-ulang menjadi “culturally sensitive techniques for qualitative interviews.”

Noun string

Susunan kalimat yang lebih baik

skinfold test body fat percentage examination

·     a caliper examination to determine body fat percentage

·     a skinfold test to determine body fat percentage

·     determination of body fat percentage using calipers to measure skinfold thickness

preliminary online collegiate instructional methods survey results

·     preliminary results of an online survey of collegiate instructional methods

·     preliminary results of an online survey to assess college students’ preferred instructional methods



Keringkasan dan Kejelasan

Pentingnya Keringkasan dan kejelasan

·    Katakan hanya apa yang perlu dikatakan dalam tulisan Anda. Tulisan yang lebih ringkas — yaitu, lebih hemat dengan kata-kata —lebih mudah dibaca, lebih akurat, dan transparan. Jika makalah Anda terlalu pendek ketika ditulis secara ringkas, ide dan tema Anda mungkin perlu dikembangkan lebih lanjut untuk menambah substansi.

·    Kurangi kata-kata, redundansi, ambiguitas, penggunaan kalimat pasif secara berlebihan, struktur yang berbelit-belit, dan prosa yang kikuk.

·    Persingkat atau hilangkan deskripsi tentang peralatan atau aparatus, partisipan, atau prosedur yang terlalu rinci; tentang elaborasi yang sudah jelas; dan tentang observasi yang tidak relevan.

·    Kata-kata pendek dan kalimat pendek lebih mudah dipahami daripada yang panjang. Istilah teknis dalam makalah harus dapat dipahami oleh pembaca lintas disiplin ilmu atau didefinisikan untuk pembaca yang mungkin tidak terbiasa dengan istilah tersebut.

·    Penulisan yang ringkas juga harus jelas. Hati-hati dalam pemilihan kata. Pastikan bahwa setiap kata memiliki arti yang tepat seperti yang Anda inginkan. Misalnya, dalam gaya informal, "feel" secara luas menggantikan "think" atau "believe," tetapi dalam gaya akademis, kebebasan memilih kata seperti itu tidak dapat diterima. Pilih kata dan frasa dengan hati-hati, dan tetapkan arti yang diinginkan jika ada potensi ambiguitas.

·    Jika Anda menggunakan suatu kata atau frasa berkali-kali, lakukan secara konsisten. Penggunaan sinonim dengan maksud menghindari pengulangan penggunaan suatu kata atau frasa dapat menyebabkan ketidaktepatan:.

·    Pilihan kata sangat penting ketika berbicara tentang orang-orang yang menjadi anggota kelompok tertentu, seperti di bagian Metode. Dalam kasus apa pun Anda tidak boleh menggunakan bahasa yang bias, merendahkan, atau menghina.

·    Upayakan untuk menggunakan nada profesional dan bahasa profesional. Hindari aliterasi yang berat, berima, ekspresi puitis, dan klise. Gunakan metafora dengan hemat 


Wordiness dan Redundancy

Wordiness (uraian yang bertele-tele) dapat menghalangi pemahaman pembaca dengan memaksa mereka untuk menyortir kata-kata yang tidak perlu untuk mencerna ide-ide Anda. Perhatikan contoh bahasa bertele-tele dan ringkas berikut:

Bertele-tele

Ringkas

at the present time

now

for the purpose of

for, to

there were several students who completed

several students completed

Sementara uraian yang bertele-tele (wordiness) mengacu pada penggunaan lebih banyak kata daripada yang diperlukan, redundancy berarti menggunakan banyak kata dengan arti yang sama. Gunakan struktur kalimat untuk menyampaikan penekanan, misalnya dengan menempatkan kata-kata yang akan ditekankan di awal atau akhir kalimat. Jika memungkinkan dan sesuai untuk konteksnya, gunakan kalimat aktif untuk mengurangi wordiness dan redundancy. Dalam contoh berikut, kata-kata yang dihighlight mubazir dan dapat dibuang.


they were both alike                       one and the same

a sum total                                      in close proximity to

four different groups saw                completely unanimous

were exactly the same as               positioned very close

absolutely essential                        period of time

has been previously found             summarize briefly

small in size`                                   the reason is because

 


Panjang Kalimat dan Paragraf

Tidak ada panjang kalimat minimum atau maksimum dalam Gaya APA. Panjang kalimat yang bervariasi membantu pembaca mempertahankan minat dan pemahaman. Hindari menyertakan banyak ide dalam satu kalimat; alih-alih, bagi kalimat menjadi lebih pendek. Kalimat langsung dan deklaratif dengan kata-kata umum yang sederhana biasanya adalah yang terbaik.

Perhatian serupa berlaku untuk panjang paragraf. Paragraf kalimat tunggal terlalu pendek dan sebaiknya jarang digunakan. Paragraf yang terlalu panjang (yaitu, lebih dari satu halaman manuskrip berspasi ganda) berisiko kehilangan perhatian pembaca. 


Tone

Meskipun karya tulis ilmiah berbeda dengan karya tulis kreatif atau sastra dalam hal bentuk dan isi, namun tidak perlu kekurangan gaya atau membosankan. Jadi, saat mendeskripsikan penelitian Anda, sajikan ide dan temuan secara langsung dan lugas, sekaligus dengan gaya bahasa yang menarik dan memikat. Gunakan bahasa yang menunjukkan profesionalisme dan formalitas. Sebagai contoh, tulisan ilmiah sering kali membedakan posisi peneliti yang berbeda, dan perbedaan ini harus disajikan secara profesional, noncombative: Menyatakan “Gerard (2019) did not address” dapat diterima, sementara “Gerard (2019) completely overlooked” tidak dapat diterima.

Salah satu cara untuk mencapai tone yang tepat adalah dengan membayangkan pembaca tertentu yang ingin Anda jangkau dan tulis dengan cara yang informatif dan mempersuasi individu tersebut.


Kontraksi dan Bahasa Sehari-hari

Hindari penggunaan kontraksi dan bahasa sehari-hari, yang mengurangi kesan profesional dalam penulisan ilmiah. Kontraksi — bentuk singkat dari satu atau dua kata yang menggunakan apostrof sebagai pengganti huruf yang hilang, misalnya “can’t” untuk “cannot” — umumnya tidak muncul dalam tulisan ilmiah karena menyampaikan nada informal. Namun, kontraksi dapat digunakan dengan tepat dalam beberapa keadaan, seperti dalam:

·     mereproduksi kutipan langsung yang berisi kontraksi (misalnya, saat mengutip partisipan penelitian, jangan mengubah penggunaan peserta “let’s go”  menjadi “let us go”),

·     merujuk pada kontraksi sebagai contoh linguistik (mis., saat mendiskusikan kebingungan antara “who’s” dengan “whose”), atau

·     merujuk pada idiom atau ungkapan umum yang mengandung kontraksi (mis., “you can’t take it with you”) .

Demikian pula, hindari bahasa sehari-hari, yang merupakan ekspresi informal yang digunakan dalam pembicaraan dan tulisan sehari-hari (misalnya, “to write up” alih-alih “to report,” “gonna” alih-alih “going to”). Alih-alih, gunakan bahasa ilmiah yang tepat.

 

Jargon

Jargon adalah terminologi khusus yang tidak dikenal oleh mereka yang berada di luar kelompok tertentu. Penggunaan jargon yang berlebihan, bahkan dalam paper di mana kosakata tersebut relevan, menghalangi pemahaman. Jargon juga dapat menjadi eufemistik jika menggantikan istilah yang sudah dikenal (misalnya, “period of economic adjustment” instead of “recession”), dan Anda harus menghindari penggunaan jargon dengan cara ini. Pastikan bahwa bahasa yang Anda gunakan memungkinkan pembaca untuk memahami tulisan Anda meskipun mereka bukan ahli di bidang Anda, dan definisikan istilah khusus yang merupakan kunci topik Anda ketika muncul untuk pertama kali dalam teks.

 

Perbandingan Logis

Pastikan bahwa perbandingan yang Anda buat dikemukakan dengan jelas dan logis. Perbandingan yang ambigu atau tidak logis dihasilkan dari penghilangan kata kunci atau dari struktur nonparalel. Perhatikan, misalnya, “Twelve-year-olds were more likely to play with age peers than 6-year-olds.”Apakah kalimat ini berarti bahwa anak usia 12 tahun lebih mungkin bermain dengan anak usia 6 tahun dibandingkan dengan anak sebaya? Atau apakah itu berarti bahwa anak usia 12 tahun lebih cenderung bermain dengan teman sebaya dan lebih kecil kemungkinannya untuk bermain dengan anak usia 6 tahun? Ambiguitas juga terjadi jika paralelisme diabaikan agar singkat, seperti dalam “The responses of transgender participants were more positive than cisgender participants.” Salah satu cara yang tepat untuk menuliskan kalimat ini adalah “The responses of transgender participants were more positive than those of cisgender participants.”

 

Antropomorfisme

Jangan mengatribusikan karakteristik manusia kepada hewan atau benda mati – jika dilakukan, hal itu disebut antropomorfisme. 


Benar

Salah

Alasan

Pairs of rats (cage mates) were allowed to forage together.

Rat couples (cage mates) were allowed to forage together

“Rat couples” menyiratkan paralel yang menyesatkan antara pasangan romantis manusia dan pasangan tikus.

The theory addresses

The theory concludes

Teori dapat membicarakan, menyatakan, atau menyajikan, tapi peneliti lah (dan bukan teori itu sendiri) yang menyimpulkan.


Pasangkan kata kerja aktif dengan pelaku manusia (misalnya, tulis “we extrapolated the rate of change” bukan “the study extrapolated the rate of change”). Namun, banyak konstruksi yang dapat diterima dan digunakan secara luas bukan merupakan antropomorfisme karena tidak menghalangi pemahaman atau menyesatkan pembaca. Saat mendeskripsikan isi berbagai bagian makalah, Anda dapat menulis, misalnya, “this section addresses” atau “the chapter focuses on” maupun “in this section we address” atau “in this chapter, we focus on”. Demikian pula, saat mendeskripsikan hasil penelitian, Anda dapat menulis “the results suggest,” “the data provide,” “the research contributes,” “the study found,” dan seterusnya.

Menentukan apa yang termasuk antropomorfisme dapat menjadi tantangan, dan bahkan para ilmuwan terkemuka pun mungkin tidak sepakat. Dalam kasus yang ambigu, kami menganjurkan agar penulis mengedepankan prinsip komunikasi yang jelas dalam pemilihan kata dan struktur kalimat mereka.

 



GRAMMAR DAN PENGGUNAANNYA

Verbs

Verb Tense

Kata kerja adalah komunikator yang kuat dan langsung. Past tense cocok digunakan untuk mengungkapkan suatu tindakan atau kondisi yang terjadi pada waktu tertentu di masa lampau, seperti saat mendiskusikan hasil kerja peneliti lain. Present perfect tense cocok untuk mengungkapkan tindakan atau kondisi masa lalu yang tidak terjadi pada waktu yang spefifik dan pasti atau untuk menggambarkan tindakan yang dimulai di masa lalu dan berlanjut hingga saat ini.

Gunakan verb tense secara konsisten, dan tetap dalam bentuk yang dipilih untuk memastikan ekspresi yang mulus. Pergeseran bentuk kata kerja yang tiba-tiba dan tidak perlu di paragraf yang sama atau di paragraf yang berdekatan dapat membingungkan pembaca. Gunakan bentuk kata kerja yang ditunjukkan pada Tabel berikut untuk melaporkan informasi di berbagai bagian makalah.

 

Verb Tenses yang Disarankan dalam Makalah APA Style

Bagian makalah

Tense yang disarankan

Contoh

Tinjauan literatur (atau di bagian mana pun yang mendiskusikan karya peneliti lain)

Past

Quinn (2020) presented

Present perfect

Since then, many investigators have used

Metode

Deskripsi prosedur

Past

Participants completed a survey

Present perfect

Others have used similar approaches

Pelaporan hasil

Past

Results were nonsignificant

Scores increased

Hypotheses were supported

Diskusi tentang implikasi hasil

Present

The results indicate

Penyajian kesimpulan, keterbatasan, arah penelitian ke depan, dan sebagainya

Present

We conclude

Limitations of the study are

 

Active Voice dan Passive Voice

Voice mendeskripsikan hubungan antara kata kerja dan subjek serta objek yang terkait dengannya. Active voice maupun passive voice diizinkan dalam APA Style, namun jangan terlalu sering menggunakan kalimat pasif. Gunakan kalimat aktif sebanyak mungkin untuk membuat kalimat langsung, jelas, dan ringkas.”

Kalimat pasif dapat diterima dalam tulisan ekspositori ketika fokusnya pada objek atau penerima tindakan dan bukan pada aktornya. Jika penting untuk mengetahui siapa yang melakukan tindakan tersebut, gunakan kalimat aktif. 


Mood

Mood mengacu pada bentuk kata kerja yang digunakan penulis untuk mengekspresikan sikap mereka terhadap apa yang mereka katakan (misalnya, apakah mereka percaya apa yang mereka katakan atau hanya berharap itu benar). Gunakan mood indikatif untuk membuat pernyataan faktual (mis., “we addressed,” “the findings demonstrate”). Gunakan mood subjungtif hanya untuk mendeskripsikan kondisi yang bertentangan dengan fakta atau tidak mungkin terjadi; jangan gunakan subjungtif untuk mendeskripsikan kondisi atau kontinjensi sederhana.

Benar

Salah

Alasan

If the campus were larger, we would have had access to more participants.

If the campus was larger,we would have had access to more participants.

Pada kenyataannya kampusnya tidak lebih besar; penulis hanya berharap bahwa kampusnya lebih besar.

Gunakan kata “would” dengan hati-hati. “Would” dapat digunakan dalam mood  indikatif yang berarti “habitually,” seperti dalam “The child would walk about the classroom,” atau dalam mood kondisional untuk menyatakan kondisi untuk sebuah tindakan, seperti dalam “We would sign the letter if we could.” Jangan gunakan “would” untuk menghindar; sebagai contoh, ubah “it would appear that” menjadi “it appears that.”

 

Kesesuaian Subjek dan Verb

Verb (kata kerja) harus sesuai dalam jumlah (tunggal atau jamak) dengan subjeknya, apapun intervening phrasenya seperti “together with,” “including,” “plus,” dan “as well as.”

Benar:

The percentage of correct responses, as well as the speed of the responses, increases with practice.

Salah:

The percentage of correct responses, as well as the speed of the responses, increase with practice.

Collective Nouns. Collective nouns (kata benda kolektif) (misalnya, “series,” “set,” “faculty,” “pair,” “social media”) dapat merujuk ke beberapa individu atau satu unit. Jika tindakan kata kerja tersebut berlaku untuk grup secara keseluruhan, perlakukan kata benda sebagai singular (tunggal) dan gunakan kata kerja tunggal. Jika tindakan kata kerja berlaku untuk para anggota kelompok sebagai individu, perlakukan kata benda sebagai plural (jamak) dan gunakan kata kerja jamak. Konteks (yaitu, penekanan Anda) menentukan apakah tindakan tersebut berlaku untuk kelompok atau individu

Tunggal dalam konteks:

The number of people in the state is growing.

A pair of animals was in each cage.

Jamak dalam konteks:

A number of people are watching.

A pair of animals were then yoked.

 

Penggunaan “None.” Kata ganti subjek “none” dapat tunggal atau jamak. Ketika kata benda yang mengikutinya tunggal, gunakan kata kerja tunggal; jika kata bendanya jamak, gunakan kata kerja jamak. can be singular or plural.

Tunggal dalam konteks: None of the information was correct.

Jamak dalam konteks: None of the children were finished in the time allotted.

 

Subjek Majemuk yang Digabungkan oleh “Or” atau “Nor.” Ketika hen subjek majemuk terdiri dari kata benda tunggal dan jamak yang digabungkan dengan “or” atau “nor,” kata kerjanya sesuai dengan kata benda yang lebih dekat dengan kata kerjanya.

Benar:

Neither the participants nor the confederate was in the room.

Neither the confederate nor the participants were in the room.

Salah:

Neither the participants nor the confederate were in the room.


 


Pronouns

Ganti Orang Pertama Versus Orang Ketiga

Pronouns menggantikan kata benda, dan setiap kata ganti harus merujuk dengan jelas ke antesedennya. Untuk menghindari ambiguitas dalam pengaitan, gunakan kata ganti orang pertama alih-alih orang ketiga saat mendeskripsikan pekerjaan yang Anda lakukan sebagai bagian dari penelitian Anda dan saat mengekspresikan pandangan Anda sendiri. Jika Anda menulis makalah sendiri, gunakan kata ganti “I”; jangan gunakan kata ganti “we” untuk merujuk diri Anda sendiri jika Anda tidak memiliki coauthor. Jika Anda menulis makalah bersama coauthor, gunakan kata ganti “we.” Jangan menyebut diri Anda sendiri atau coauthor Anda dengan kata ganti orang ketiga sebagai “the author(s)” or “the researcher(s).”

Namun, gunakan kata ganti orang ketiga untuk merujuk pada kontribusi spesifik coauthor tertentu dalam makalah dengan beberapa penulis. Dalam contoh berikut, Sonia J. Cousteau adalah salah satu penulis makalah tersebut.

We assessed children’s language abilities. Sonia J. Cousteau, who is a speech-language pathologist, trained all testers.

Ingatlah bahwa jika Anda merujuk coauthor dengan nama dalam teks manuskrip Anda, Anda mungkin perlu menandai nama mereka setiap kali muncul jika makalah Anda akan menjalani masked review. 


Editorial “We”

Jangan gunakan "we" untuk merujuk orang-orang secara umum, seperti dalam “We live on the same planet, but we rarely truly understand each other”; penggunaan ini disebut editorial "we." Sangat penting untuk menghindari "we" editorial dalam makalah dengan beberapa penulis karena pembaca mungkin bertanya-tanya apakah Anda mengacu pada semua orang, anggota kelompok profesional Anda, atau diri Anda sendiri dan coauthors Anda. Gantikan kata benda yang lebih spesifik atau perjelas penggunaan Anda.

Benar: Psychological researchers typically study decision making in a laboratory setting.

Salah: We typically study decision making in a laboratory setting.

Beberapa alternatif untuk “we” adalah “people,” “humans,” “researchers,” “psychologists,” “nurses,” dan sebagainya. Namun, “we” adalah rujukan yang sesuai dan berguna setelah subjek spesifiknya ditetapkan.

Benar: As nurses, we tend to rely on . . .

Salah: We tend to rely on . . .

 

Singular “They”

Penulis harus selalu menggunakan singular “they” untuk merujuk pada seseorang yang menggunakan "they" sebagai kata ganti. Juga gunakan "they" sebagai kata ganti orang ketiga tunggal untuk merujuk pada orang yang jenis kelaminnya tidak diketahui atau tidak relevan dengan konteks penggunaannya. Meskipun penggunaan singular “they”pernah dilarang dalam penulisan akademis, banyak kelompok advokasi dan penerbit telah menerima dan mendukungnya, termasuk Merriam-Webster's Dictionary (Merriam-Webster, n.d.-b). Penggunaan singular “they”bersifat inklusif untuk semua orang, membantu penulis menghindari asumsi tentang gender, dan merupakan bagian dari APA Style.

Saat menggunakan singular “they,”gunakan bentuk “they,” “them,” “their,” “theirs,” dan “themselves.” Varian "themself" juga dapat diterima karena rujukannya jelas tunggal, meskipun “themselves”saat ini lebih umum digunakan. Berikut adalah contoh penggunaan singular “they” yang benar.”

Each participant turned in their questionnaire.

Jamie shared their experiences as a genderqueer person.

A child should learn to play by themselves [or themself] as well as with friends.

Rowan, a transgender person, helped themselves [or themself] to the free coffee.

Jangan gunakan “he” atau “she” sendirian sebagai kata ganti orang ketiga generik. Gunakan “he atau she” dan “she atau he” dengan hemat, dan pastikan kata ganti ini cocok dengan kata ganti orang yang dijelaskan. Jika Anda tidak mengetahui kata ganti yang digunakan oleh orang yang sedang dideskripsikan, gunakan “they” atau tulis ulang kalimatnya. Jangan gunakan kombinasi bentuk "(s)he" dan "s/he" atau bergantian antara "he" and "she" (kecuali Anda tahu bahwa seseorang menggunakan bentuk ini); pilihan ini mungkin memiliki implikasi yang tidak disengaja.

Jika bentuk singular “they” sebagai kata ganti orang ketiga generik tampak canggung atau mengganggu, cobalah salah satu strategi berikut untuk menulis ulang kalimatnya.

Strategi

Netral gender

Bias gender

Rephrasing

When an individual attends psychotherapy, that person can improve emotional regulation

When an individual attends psychotherapy, she can improve emotional regulation

Menggunakan  plural nouns atau plural pronouns

Therapists who are too much like their clients can lose their  objectivity.

A therapist who is too much like his  client can lose his objectivity

Mengganti pronoun dengan article

A researcher must apply for the grant by September 1

A researcher must apply for his grant by September 1

Menghapus pronoun

The researcher must avoid letting biases and expectations influence the interpretation of the results.

The researcher must avoid letting her own biases and expectations influence the interpretation of the results.

 

Pronouns untuk Orang dan Hewan

(“Who” vs. “That” )

Relative pronouns mengintroduksikan klausa subordinate yang terkait dengan kata benda. Gunakan relative pronoun "who" untuk manusia; gunakan relative pronoun "that” atau "which" untuk hewan bukan manusia (mis., tikus, simpanse) dan untuk benda mati.

Benar: The students who completed the task

Benar: The instructions that were included

Salah: The students that completed the task

Gunakan neuter pronouns untuk merujuk hewan (misalnya, “the dog . . . it”). Namun, penggunaan kata ganti bergender dapat diterima jika hewan tersebut telah diberi nama dan jenis kelaminnya diketahui, seperti dalam contoh berikut

The chimps were tested daily. Sheba was tested unrestrained in an open testing area, which was her usual context for training and testing.

 

Pronouns sebagai Subjek dan Objek

(“Who” vs. “Whom”)

Relative pronouns dapat berupa subjek atau objek kata kerja atau preposisi. Gunakan "who" sebagai subjek kata kerja dan "whom” sebagai objek kata kerja atau preposisi. Anda dapat menentukan apakah kata ganti adalah subjek atau objek kata kerja dengan membalik subordinate clause dan menggantinya dengan kata ganti orang. Jika Anda bisa menggantinya dengan “he,” “she,” or “they,”maka penggunaan "who" benar. Dalam contoh berikut, "who" dan replacement personal pronoun (kata ganti orang pengganti) dihighlight untuk menunjukkan substitusi. Kalimat dengan substitusi adalah cara untuk memverifikasi apakah kalimat aslinya sudah benar.

Penggunaan “who”

Kalimat asli

Kalimat pengganti

Benar

The participants who passed the exam were given course credit.

They passes the exam and were given course credit.

Salah

Eligible participants were mothers, each of who had a child under the age of 21 with cancer.

Eligible participants were mothers, each of they had a child under the age of 21 with cancer.


Demikian pula, jika Anda dapat mengganti dengan “him,” “her,” or “them,” maka penggunaan “whom” benar.

Penggunaan “whom”

Kalimat asli

Kalimat pengganti

Benar

Eligible participants were mothers, each of whom had a child under the age of 21 with cancer.

Eligible participants were mothers, each of them had a child under the age of 21 with cancer.

Salah

The participants whom passed the exam were given course credit

Them passed the exam and were given course credit

 

Pronouns dalam Restrictive Clause dan

Nonrestrictive Clause (“That” vs. “Which”)

Relative pronouns (misalnya, “who,” “whom,” “that,” “which”) mengintroduksikan elemen yang merupakan subordinat dari main clause kalimat, dan subordinate clause dapat restriktif atau non-restriktif.

Restrictive clauses—juga disebut “that” clauses penting untuk arti kalimat. Restrictive clauses tidak diberi tanda koma.

Therapist self-disclosure that conflicts with the patient’s story might hinder the therapeutic process.

Dalam contoh, hanya pengungkapan diri yang bertentangan dengan cerita pasien, bukan semua pengungkapan diri, yang dapat menghambat proses terapi.

Nonrestrictive clauses — juga disebut which” clause — menambahkan informasi lebih lanjut ke kalimat tetapi tidak penting untuk artinya. Nonrestrictive clause diberi tanda koma

All interviews were conducted at participants’ offices, which provided suitable privacy to secure participants’ anonymity.

Dalam contoh, semua wawancara dilakukan di kantor, dan semua kantor memberikan privasi yang sesuai.

Meskipun beberapa penulis menggunakan "which" untuk restrictive clause dan nonrestrictive clause, APA Style mencadangkan "which" untuk nonrestrictive clause dan "that" untuk restrictive clause. Penggunaan konsisten akan membantu membuat tulisan Anda jelas dan tepat.

 


Konstruksi Kalimat 

Subordinate Conjunctions

Subordinate conjunctions (e.g., “since,” “while,” “although,” “because,” “whereas”), seperti halnya relative pronouns, mengintroduksikan subordinate clauses. Pilih konjungsi ini dengan hati-hati; tukar-menukarkan kata-kata penghubung dengan lebih dari satu makna dapat mengurangi ketepatan tulisan Anda. Meskipun beberapa penulis menggunakan “while” dan “since” ketika mereka tidak merujuk pada waktu, batasi penggunaan “while” dan “since” untuk makna temporal dapat membantu bagi pembaca.

 

“While” Versus “Although,” “Despite,” “And,” atau  “But.” Gunakan “while” untuk mengaitkan kejadian-kejadian yang terjadi secara bersamaan..

Individual goal striving in late adulthood may enrich life while reducing stagnation and boredom.

Kalau tidak, gunakan “although,” “despite,” “and,” atau “but” untuk menggantikan “while.”

Tepat:

Although goal progress predicted well-being for all genders, the associations tended to be stronger for women.

Goal progress predicted well-being for all genders, but the associations tended to be stronger for women.

Kurang Tepat:

While goal progress predicted well-being for all genders, the associations tended to be stronger for women.

 “Since” Versus “Because.” Dalam kasus di mana makna “since” ambigu (dapat berarti “sejak waktu tertentu di masa lampau” atau “karena”), ganti “since” dengan “because.” Jika maknanya tidak ambigu, dapat diterima untuk menggunakan “since” atau “because” yang berarti “karena.”

Tepat: Participants were leaving because the light turned green.

Kurang Tepat: Participants were leaving since the light turned green.

 

Modifier yang Salah Tempat dan Menggantung

Adjective (kata sifat) atau adverb (kata keterangan), baik berupa satu kata atau frasa, harus dengan jelas merujuk pada kata yang dimodifikasi. Memiliki modifier (pengubah) tanpa rujukan yang jelas dapat menyulitkan pembaca untuk mengikuti logika kalimat Anda.

Modifier yang Salah Tempat. Karena penempatannya dalam kalimat, modifier yang salah tempat mengubah kata secara ambigu atau tidak logis. Singkirkan pengubah yang salah tempat dengan menempatkan kata sifat atau kata keterangan sedekat mungkin dengan kata yang dimodifikasi.


Benar

Salah

Alasan

Using this procedure, the investigator tested the participants.

The investigator tested the participants who were using the procedure.

The investigator tested the participants using this procedure.

Kalimat yang salah tidak jelas tentang apakah peneliti atau partisipan yang menggunakan prosedur ini.

On the basis of this assumption, we developed a model.

Based on this assumption, the model . . .

Based on this assumption, we developed a model.

Konstruksi yang salah mengatakan, “kita [bukan modelnya] didasarkan pada asumsi ini.”

 Banyak penulis salah menempatkan kata “only.” Letakkan “only” di sebelah kata atau frasa yang ia modifikasi. 

Benar

Salah

Alasan

These data provide only a partial answer.

These data only provide a partial answer.

Jawabannya yang parsial, bukan penyediaannya.


Squinting modifier adalah salah satu jenis modifier yang salah tempat. Karena penempatannya yang ambigu, mereka menyulitkan untuk mengetahui apakah modifier itu mengacu pada frase sebelum atau sesudah pengubah tersebut.

Benar

Salah

Alasan

My comprehension is improved when I read slowly.

Reading books slowly improves my comprehension.

Tidak jelas apakah membacanya atau kemajuannya yang lamban.


Dangling Modifiers. Dangling modifiers (midifier yang menggantung) tidak memiliki rujukan dalam kalimat. Ini banyak dihasilkan oleh penggunaan passive voice. Anda dapat menghindari banyak dangling modifiers dengan menulis dalam active voice.

Benar

Salah

Alasan

Using this procedure, I tested the participants.

The participants were tested using this procedure.

Saya, bukan partisipan yang menggunakan prosedur tersebut..

Armitage and Martinez (2017) found that the treatment group performed better, a result congruent with those of other studies.

Congruent with other studies, Armitage and Martinez (2017) found that the treatment group performed better.

Hasilnya, bukan Armitage dan Martinez, yang kongruen.

 

Konstruksi Paralel

Untuk meningkatkan pemahaman pembaca, sajikan ide paralel dalam bentuk paralel atau koordinat. Gunakan struktur paralel dalam kalimat majemuk, deret dan daftar, dan table stubs.  

Pengulangan Elemen-elemen Paralel. Pastikan bahwa semua elemen paralelisme ada sebelum dan setelah konjungsi koordinat (mis., “and,” “but,” “or,” “nor”). Misalnya, jika bagian pertama klausa diintroduksikan oleh "that", bagian kedua klausa juga demikian. Jika klausa memiliki dua bagian (dan bukan tiga atau lebih), jangan gunakan koma atau titik koma sebelum konjungsi

Benar: Ford (2020) found that homework is positively related to achievement and that the association is stronger in middle and high school than in elementary school.

Salah: Ford (2020) found that homework is positively related to achievement, and that the association is stronger in middle and high school than in elementary school.

Coordinating Conjunctions yang Digunakan Secara Berpasangan. Dengan digunakannya coordinating conjunctions secara berpasangan (“between . . . and,” “both . . . and,” “neither . . . nor,” “either . . . or,” “not only . . . but also”), letakkan konjungsi pertama langsung sebelum bagian pertama paralelisme.

“Between” dan And

Benar: We recorded the difference between the performance of participants who completed the first task and the performance of those who completed the second task.

Salah: We recorded the difference between the performance of participants who completed the first task and the second task.

Benar: between 2.5 and 4.0 years old

Salah: between 2.5–4.0 years old

Bothand And

Benar: The names were difficult both to pronounce and to spell.

Salah: The names were difficult both to pronounce as well as to spell.

Jangan pernah gunakan “both” bersama “as well as”: Konstruksi yang dihasilkan redundant.

Neither” dan “Nor”; “Either” dan “Or.”

Benar: Neither the responses to the auditory stimuli nor the responses to the tactile stimuli were repeated.

Salah: Neither the responses to the auditory stimuli nor to the tactile stimuli were repeated.

Benar: The respondents either gave the worst answer or gave the best answer.

Benar: The respondents gave either the worst answer or the best answer.

Salah: The respondents either gave the worst answer or the best answer.

“Not Only” dan “But Also.”

Benar: It is surprising not only that pencil-and-paper scores predicted this result but also that all other predictors were less accurate.

Salah: It is not only surprising that pencil-and-paper scores predicted this result but also that all other predictors were less accurate. 

Elemen-elemen dalam Rangkaian. Elemen-elemen dalam rangkaian seharusnya juga paralel dalam bentuknya.

Benar: The participants were told to make themselves comfortable, to read the instructions, and to ask about anything they did not understand.

Salah: The participants were told to make themselves comfortable, to read the instructions, and that they should ask about anything they did not understand.



 


Strategi untuk Meningkatkan Tulisan Anda 


Membaca untuk Belajar Melalui Contoh

Membaca adalah salah satu praktik paling efektif bagi penulis untuk meningkatkan tulisan mereka karena memungkinkan mereka belajar melalui contoh. Misalnya, seorang mahasiswa yang ditugasi untuk menulis tinjauan pustaka akan mendapatkan keuntungan dari membaca tinjauan pustaka lainnya (termasuk bagian tinjauan pustaka dari karya yang lebih panjang) untuk melihat berbagai cara bagaimana informasi dapat diatur dan didiskusikan. Demikian pula, seorang penulis yang perlu menyajikan informasi statistik kompleks dalam tabel akan mendapat manfaat dari melihat bagaimana penulis lain mengatur informasi serupa dalam tabel mereka. Membaca dengan cermat di bidang studi pilihan Anda akan membantu Anda mempelajari bukan hanya tentang perkembangan baru di bidang tersebut, tetapi juga cara menyampaikan informasi secara efektif.


Menulis dari Garis Besar

Menulis dari outline (garis besar/kerangka) memastikan bahwa aliran makalah Anda mencerminkan logika penelitian atau gagasan Anda. Membuat dan menggunakan outline membantu Anda mengidentifikasi ide-ide utama, menentukan ide-ide subordinate, memfokuskan tulisan Anda, menghindari kunjungan tangensial, dan menemukan kelalaian. Dalam outline, Anda juga dapat menentukan judul dan subjudul apa saja yang akan Anda gunakan dalam makalah Anda. Outline dapat memiliki banyak bentuk, termasuk format tradisional dengan judul angka Romawi atau peta konsep.


Membaca-Ulang Draf

Membaca ulang karya Anda setelah menyisihkannya selama beberapa jam atau beberapa hari memungkinkan Anda untuk melihatnya dari sudut pandang baru. Mengambil langkah lebih lanjut dengan membaca makalah Anda dengan lantang dapat menemukan kesalahan yang sebelumnya Anda abaikan dan dapat membantu memperkuat nada dan gaya tulisan Anda. Anda juga dapat mencoba membaca bagian-bagian makalah Anda dalam urutan terbalik — dari kesimpulan kembali ke pendahuluan — untuk memastikan bahwa Anda telah menyusun argumen dengan tepat. Alokasikan banyak waktu saat menulis untuk memungkinkan pemanfaatan strategi ini.


Mencari Bantuan dari Sejawat

Setelah Anda membaca ulang draf Anda, berikan salinan yang telah direvisi kepada rekan kerja — lebih baik orang yang telah mempublikasikan atau mempelajari bidang terkait tetapi tidak familier dengan karya Anda— untuk mendapatkan tinjauan kritis. Lebih baik lagi, dapatkan kritik dari dua sejawat, dan dengan demikian Anda akan menjalankan uji coba proses peninjauan jurnal. Mahasiswa juga didorong untuk meminta umpan balik dari dosen pengajar dan rekan mereka.


Bekerja Bersama Copyeditors dan Writing Centers

Beberapa penulis, terutama penulis baru dan mereka yang menulis dalam bahasa non-pribumi, dapat memperoleh bantuan tambahan dalam penulisan mereka. Mereka dapat mempekerjakan seorang copyeditor untuk meninjau dan mengoreksi makalah mereka atau mengunjungi tutor di writing center universitas. Seorang copyeditor atau tutor writing center dapat membantu dalam penggunaan bahasa idiomatik, organisasi tulisan, dan bidang lainnya. .


Merevisi Makalah

Merevisi draf menjadi makalah yang sudah dipoles membutuhkan waktu dan tenaga. Penulis harus mengembangkan rencana revisi. Yang terbaik adalah memulai dengan gambaran besar lalu masuk ke detail. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan luas berikut saat meninjau makalah Anda:

·     Apakah poin utama atau tesis Anda jelas? Apakah argumennya mengikuti secara logis dari tesis?

·     Apakah informasinya terorganisir dengan baik?

·    Apakah draf tersebut sesuai dengan gaya jurnal dan persyaratan formatnya?

Pada tingkat detail, periksa kalimat untuk melihat apakah tata bahasa dan penggunaannya sudah benar. Periksa juga kesalahan ejaan dan tata bahasa dengan memanfaatkan fungsi pemeriksaan ejaan dan tata bahasa otomatis program pengolah kata Anda. Meskipun pemeriksaan ejaan elektronik tidak dapat menggantikan pemeriksaan yang cermat (karena kata-kata yang dieja dengan benar bisa saja digunakan secara tidak benar), itu akan mengurangi kemungkinan kesalahan ketik dalam artikel yang akan dipublikasikan atau tugas yang diserahkan. APA menggunakan Merriam-Webster's Dictionary dan APA Dictionary of Psychology sebagai otoritasnya dalam hal ejaan . Fungsi grammar checks (pemeriksaan tata bahasa) berguna untuk mengidentifikasi struktur kalimat yang bermasalah. Perlu diingat, bagaimanapun, bahwa tata bahasa itu rumit dan oleh karena itu grammar-checker tidak sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar