GAYA PENULISAN & GRAMMAR |
Pembahasan tentang gaya penulisan dan grammar dalam tulisan ilmiah berbahasa Inggris menyangkut:
· Verbs
· Pronouns
· Strategi untuk Meningkatkan Tulisan
TULISAN ILMIAH YANG EFEKTIF
Kontinuitas dan Aliran
Penulisan efektif dicirikan oleh kontinuitas, konsistensi logis ekspresi di sepanjang karya tulis, dan oleh aliran, irama kata dan kalimat yang mulus. Inkonsistensi, kontradiksi, kelalaian, dan ketidaktepatan dalam gaya penulisan dan penyajian ide. Jelaskan hubungan antara ide-ide dengan jelas, dan sajikan ide dalam urutan yang logis untuk meningkatkan readability (keterbacaan) makalah Anda.
Transisi
Untuk
meningkatkan kontinuitas dan aliran dalam tulisan Anda, periksa transisi antarkalimat,
antarparagraf, dan antaride untuk memastikan teksnya halus dan jelas, bukan
tergesa-gesa atau terputus-putus.
Tanda baca berkontribusi pada kontinuitas dan aliran dengan menandai
transisi dan menunjukkan hubungan antar ide, jeda, infleksi, subordinasi, dan
langkah bolak-balik seperti yang biasa terdengar dalam pembicaraan. Gunakan
tanda baca lengkap untuk mendukung makna. Jangan gunakan salah satu jenis tanda
baca secara berlebihan atau kurang, seperti koma atau tanda hubung. Demikian
pula, kata dan
frasa transisi membantu menjaga aliran ide, terutama bila
materinya rumit atau abstrak. Mereka bukan hanya berfungsi sebagai transisi
tetapi juga menghindari pengulangan. Pastikan rujukannya jelas. Termasuk:
·
Penghubung waktu (e.g., “then,”
“next,” “after,” “while,” “since”)
·
Penghubung sebab-akibat (e.g.,
“therefore,” “consequently,” “as a result”)
·
Penghubung tambahan (e.g., “in addition,”
“moreover,” “furthermore,” “similarly”)
·
Penghubung kontras (e.g., “but,”
“conversely,” “nevertheless,” “however,” “although”)
Gunakan adverbs (kata
keterangan) dengan bijaksana dan tidak berlebihan sebagai kata pengantar atau
transisi (misalnya, kata keterangan seperti “certainly,” “consequently,”
“conversely,” “fortunately,” “importantly,” “interestingly,” “more
importantly,” “regrettably,” dan “similarly”).
Noun Strings
Noun string yang berarti beberapa kata benda yang dijejerkan untuk memodifikasi sebuah kata benda akhir, dapat membingungkan pembaca dan memaksa mereka untuk mempertanyakan bagaimana hubungan kata-kata tersebut satu sama lain. Meskipun tanda hubung yang digunakan dengan terampil dapat memperjelas hubungan antar kata, sering kali pilihan terbaik adalah melepaskan rangkaiannya. Salah satu pendekatan untuk menguraikan adalah dengan memindahkan kata benda terakhir di awal string dan menunjukkan hubungan antara kata benda-kata benda lainnya dengan menggunakan kata kerja dan preposisi. Misalnya, “culturally sensitive qualitative interview techniques” dapat disusun-ulang menjadi “culturally sensitive techniques for qualitative interviews.”
Noun string | Susunan kalimat yang lebih baik |
skinfold test body fat percentage examination | · a caliper examination to determine body fat percentage · a skinfold test to determine body fat percentage · determination of body fat percentage using calipers to measure skinfold thickness |
preliminary online collegiate instructional methods survey results | · preliminary results of an online survey of collegiate instructional methods · preliminary results of an online survey to assess college students’ preferred instructional methods |
Keringkasan dan Kejelasan
Pentingnya Keringkasan dan kejelasan
· Katakan hanya apa yang perlu dikatakan dalam
tulisan Anda. Tulisan yang lebih ringkas — yaitu, lebih hemat dengan kata-kata
—lebih mudah dibaca, lebih akurat, dan transparan. Jika makalah Anda terlalu
pendek ketika ditulis secara ringkas, ide dan tema Anda mungkin perlu
dikembangkan lebih lanjut untuk menambah substansi.
· Kurangi kata-kata, redundansi, ambiguitas,
penggunaan kalimat pasif secara berlebihan, struktur yang berbelit-belit, dan
prosa yang kikuk.
· Persingkat atau hilangkan deskripsi tentang
peralatan atau aparatus, partisipan, atau prosedur yang terlalu rinci; tentang
elaborasi yang sudah jelas; dan tentang observasi yang tidak relevan.
· Kata-kata pendek dan kalimat pendek lebih
mudah dipahami daripada yang panjang. Istilah teknis dalam makalah harus dapat
dipahami oleh pembaca lintas disiplin ilmu atau didefinisikan untuk pembaca
yang mungkin tidak terbiasa dengan istilah tersebut.
· Penulisan yang ringkas juga harus jelas. Hati-hati
dalam pemilihan kata. Pastikan bahwa setiap kata memiliki arti yang tepat
seperti yang Anda inginkan. Misalnya, dalam gaya informal, "feel"
secara luas menggantikan "think" atau "believe," tetapi
dalam gaya akademis, kebebasan memilih kata seperti itu tidak dapat diterima. Pilih
kata dan frasa dengan hati-hati, dan tetapkan arti yang diinginkan jika ada
potensi ambiguitas.
· Jika Anda menggunakan suatu kata atau frasa
berkali-kali, lakukan secara konsisten. Penggunaan sinonim dengan maksud
menghindari pengulangan penggunaan suatu kata atau frasa dapat menyebabkan
ketidaktepatan:.
· Pilihan kata sangat penting ketika berbicara
tentang orang-orang yang menjadi anggota kelompok tertentu, seperti di bagian
Metode. Dalam kasus apa pun Anda tidak boleh menggunakan bahasa yang bias,
merendahkan, atau menghina.
· Upayakan untuk menggunakan nada profesional dan bahasa profesional. Hindari aliterasi yang berat, berima, ekspresi puitis, dan klise. Gunakan metafora dengan hemat
Wordiness dan
Redundancy
Wordiness (uraian yang bertele-tele) dapat menghalangi
pemahaman pembaca dengan memaksa mereka untuk menyortir kata-kata yang tidak
perlu untuk mencerna ide-ide Anda. Perhatikan contoh bahasa bertele-tele dan
ringkas berikut:
Bertele-tele |
Ringkas |
at the present time |
now |
for the purpose of |
for, to |
there were several students who completed |
several students completed |
Sementara uraian yang bertele-tele (wordiness) mengacu pada penggunaan lebih banyak kata daripada yang diperlukan, redundancy berarti menggunakan banyak kata dengan arti yang sama. Gunakan struktur kalimat untuk menyampaikan penekanan, misalnya dengan menempatkan kata-kata yang akan ditekankan di awal atau akhir kalimat. Jika memungkinkan dan sesuai untuk konteksnya, gunakan kalimat aktif untuk mengurangi wordiness dan redundancy. Dalam contoh berikut, kata-kata yang dihighlight mubazir dan dapat dibuang.
they were both alike one and the same
a sum total in
close proximity to
four different groups saw completely
unanimous
were exactly the same as positioned very close
absolutely essential period of time
has been previously found summarize briefly
small in size` the reason is because
Panjang Kalimat dan
Paragraf
Tidak
ada panjang kalimat minimum atau maksimum dalam Gaya APA. Panjang kalimat yang
bervariasi membantu pembaca mempertahankan minat dan pemahaman. Hindari
menyertakan banyak ide dalam satu kalimat; alih-alih, bagi kalimat menjadi
lebih pendek. Kalimat langsung dan deklaratif dengan kata-kata umum yang
sederhana biasanya adalah yang terbaik.
Perhatian serupa berlaku untuk panjang paragraf. Paragraf kalimat tunggal terlalu pendek dan sebaiknya jarang digunakan. Paragraf yang terlalu panjang (yaitu, lebih dari satu halaman manuskrip berspasi ganda) berisiko kehilangan perhatian pembaca.
Tone
Meskipun karya tulis ilmiah berbeda dengan karya tulis
kreatif atau sastra dalam hal bentuk dan isi, namun tidak perlu kekurangan gaya
atau membosankan. Jadi, saat mendeskripsikan penelitian Anda, sajikan ide dan
temuan secara langsung dan lugas, sekaligus dengan gaya bahasa yang menarik dan
memikat. Gunakan bahasa yang menunjukkan profesionalisme dan formalitas.
Sebagai contoh, tulisan ilmiah sering kali membedakan posisi peneliti yang
berbeda, dan perbedaan ini harus disajikan secara profesional, noncombative: Menyatakan “Gerard (2019)
did not address” dapat diterima, sementara “Gerard (2019) completely
overlooked” tidak dapat diterima.
Salah satu cara untuk mencapai tone yang tepat adalah dengan membayangkan pembaca tertentu yang ingin Anda jangkau dan tulis dengan cara yang informatif dan mempersuasi individu tersebut.
Kontraksi dan Bahasa Sehari-hari
Hindari penggunaan kontraksi dan bahasa sehari-hari, yang mengurangi kesan profesional dalam penulisan ilmiah. Kontraksi — bentuk singkat dari satu atau dua kata yang menggunakan apostrof sebagai pengganti huruf yang hilang, misalnya “can’t” untuk “cannot” — umumnya tidak muncul dalam tulisan ilmiah karena menyampaikan nada informal. Namun, kontraksi dapat digunakan dengan tepat dalam beberapa keadaan, seperti dalam:
· mereproduksi kutipan
langsung yang berisi kontraksi (misalnya, saat mengutip partisipan
penelitian, jangan mengubah penggunaan peserta “let’s go” menjadi “let us go”),
· merujuk pada kontraksi sebagai contoh linguistik (mis., saat mendiskusikan
kebingungan antara “who’s” dengan “whose”), atau
· merujuk pada idiom atau
ungkapan umum yang mengandung kontraksi (mis., “you can’t take it with you”) .
Demikian pula, hindari bahasa sehari-hari, yang merupakan ekspresi informal yang digunakan dalam pembicaraan dan tulisan sehari-hari (misalnya, “to write up” alih-alih “to report,” “gonna” alih-alih “going to”). Alih-alih, gunakan bahasa ilmiah yang tepat.
Jargon
Jargon adalah terminologi
khusus yang tidak dikenal oleh mereka yang berada di luar kelompok tertentu.
Penggunaan jargon yang berlebihan, bahkan dalam paper di mana kosakata tersebut
relevan, menghalangi pemahaman. Jargon juga dapat menjadi eufemistik jika
menggantikan istilah yang sudah dikenal (misalnya, “period of economic
adjustment” instead of “recession”), dan Anda harus menghindari penggunaan
jargon dengan cara ini. Pastikan bahwa bahasa yang Anda gunakan memungkinkan pembaca
untuk memahami tulisan Anda meskipun mereka bukan ahli di bidang Anda, dan definisikan
istilah khusus yang merupakan kunci topik Anda ketika muncul untuk pertama kali
dalam teks.
Perbandingan Logis
Pastikan bahwa perbandingan yang Anda
buat dikemukakan dengan jelas dan logis.
Perbandingan yang ambigu atau tidak logis dihasilkan dari penghilangan kata
kunci atau dari struktur nonparalel. Perhatikan, misalnya, “Twelve-year-olds
were more likely to play with age peers than 6-year-olds.”Apakah kalimat ini
berarti bahwa anak usia 12 tahun lebih mungkin bermain dengan anak usia 6 tahun
dibandingkan dengan anak sebaya? Atau apakah itu berarti bahwa anak usia 12
tahun lebih cenderung bermain dengan teman sebaya dan lebih kecil
kemungkinannya untuk bermain dengan anak usia 6 tahun? Ambiguitas juga terjadi
jika paralelisme diabaikan agar singkat, seperti dalam “The responses of
transgender participants were more positive than cisgender participants.” Salah
satu cara yang tepat untuk menuliskan kalimat ini adalah “The responses of
transgender participants were more positive than those of cisgender
participants.”
Antropomorfisme
Jangan mengatribusikan karakteristik manusia kepada hewan atau benda mati – jika dilakukan, hal itu disebut antropomorfisme.
Benar |
Salah |
Alasan |
Pairs of rats (cage mates)
were allowed to forage together. |
Rat couples (cage mates)
were allowed to forage together |
“Rat couples” menyiratkan paralel yang menyesatkan antara pasangan
romantis manusia dan pasangan tikus. |
The theory addresses |
The theory concludes |
Teori dapat membicarakan, menyatakan, atau menyajikan, tapi peneliti
lah (dan bukan teori itu sendiri) yang menyimpulkan. |
Pasangkan kata kerja aktif dengan pelaku manusia
(misalnya,
tulis “we extrapolated the rate of change” bukan “the study extrapolated the
rate of change”). Namun, banyak konstruksi yang dapat diterima dan digunakan
secara luas bukan merupakan antropomorfisme karena tidak menghalangi pemahaman
atau menyesatkan pembaca. Saat mendeskripsikan isi berbagai bagian makalah,
Anda dapat menulis, misalnya, “this section addresses” atau “the chapter
focuses on” maupun “in this section we address” atau “in this chapter, we focus
on”. Demikian pula, saat mendeskripsikan hasil penelitian, Anda dapat menulis
“the results suggest,” “the data provide,” “the research contributes,” “the
study found,” dan seterusnya.
Menentukan apa yang termasuk antropomorfisme dapat menjadi tantangan, dan bahkan para ilmuwan terkemuka pun mungkin tidak sepakat. Dalam kasus yang ambigu, kami menganjurkan agar penulis mengedepankan prinsip komunikasi yang jelas dalam pemilihan kata dan struktur kalimat mereka.
GRAMMAR DAN PENGGUNAANNYA
Verbs
Verb Tense
Kata kerja adalah komunikator yang kuat dan langsung. Past tense cocok digunakan untuk
mengungkapkan suatu tindakan atau kondisi yang terjadi pada waktu tertentu di
masa lampau, seperti saat mendiskusikan hasil kerja peneliti lain. Present
perfect tense cocok untuk
mengungkapkan tindakan atau kondisi masa lalu yang tidak terjadi pada waktu
yang spefifik dan pasti atau untuk menggambarkan tindakan yang dimulai di masa
lalu dan berlanjut hingga saat ini.
Gunakan verb tense secara konsisten, dan tetap dalam bentuk yang dipilih
untuk memastikan ekspresi yang mulus. Pergeseran bentuk kata kerja yang
tiba-tiba dan tidak perlu di paragraf yang sama atau di paragraf yang
berdekatan dapat membingungkan pembaca. Gunakan bentuk kata kerja yang
ditunjukkan pada Tabel berikut untuk melaporkan informasi di berbagai bagian
makalah.
Verb Tenses yang Disarankan dalam Makalah APA Style
Bagian makalah |
Tense yang disarankan |
Contoh |
Tinjauan
literatur (atau di bagian mana pun yang mendiskusikan karya peneliti lain) |
Past |
Quinn (2020)
presented |
Present
perfect |
Since then,
many investigators have used |
|
Metode Deskripsi
prosedur |
Past |
Participants
completed a survey |
Present
perfect |
Others have
used similar approaches |
|
Pelaporan
hasil |
Past |
Results were
nonsignificant Scores
increased Hypotheses
were supported |
Diskusi
tentang implikasi hasil |
Present |
The results
indicate |
Penyajian
kesimpulan, keterbatasan, arah penelitian ke depan, dan sebagainya |
Present |
We conclude Limitations
of the study are |
Active Voice dan Passive Voice
Voice mendeskripsikan
hubungan antara kata kerja dan subjek serta objek yang terkait dengannya. Active voice maupun
passive voice diizinkan dalam APA Style, namun jangan
terlalu sering menggunakan kalimat pasif. Gunakan kalimat aktif sebanyak
mungkin untuk membuat kalimat langsung, jelas, dan ringkas.”
Kalimat pasif dapat diterima dalam tulisan ekspositori ketika fokusnya pada objek atau penerima tindakan dan bukan pada aktornya. Jika penting untuk mengetahui siapa yang melakukan tindakan tersebut, gunakan kalimat aktif.
Mood
Mood mengacu pada bentuk kata kerja yang digunakan penulis untuk mengekspresikan sikap mereka terhadap apa yang mereka katakan (misalnya, apakah mereka percaya apa yang mereka katakan atau hanya berharap itu benar). Gunakan mood indikatif untuk membuat pernyataan faktual (mis., “we addressed,” “the findings demonstrate”). Gunakan mood subjungtif hanya untuk mendeskripsikan kondisi yang bertentangan dengan fakta atau tidak mungkin terjadi; jangan gunakan subjungtif untuk mendeskripsikan kondisi atau kontinjensi sederhana.
Benar |
Salah |
Alasan |
If the campus were
larger, we would have had access to more participants. |
If the campus was
larger,we would have had access to more participants. |
Pada kenyataannya kampusnya tidak lebih besar; penulis hanya berharap
bahwa kampusnya lebih besar. |
Gunakan kata “would” dengan hati-hati. “Would” dapat
digunakan dalam mood indikatif yang berarti “habitually,”
seperti dalam “The child would walk about the classroom,” atau dalam mood kondisional untuk menyatakan
kondisi untuk sebuah tindakan, seperti dalam “We would sign the letter if we
could.” Jangan gunakan “would” untuk menghindar; sebagai contoh, ubah “it would
appear that” menjadi “it appears that.”
Kesesuaian Subjek dan
Verb
Verb (kata kerja) harus sesuai dalam jumlah (tunggal atau
jamak) dengan subjeknya, apapun intervening
phrasenya seperti “together with,” “including,” “plus,” dan “as well as.”
Benar:
The percentage of correct responses, as well as the speed of the
responses, increases
with practice.
Salah:
The percentage of correct responses, as well as the speed of the
responses, increase
with practice.
Collective Nouns. Collective nouns (kata benda kolektif) (misalnya, “series,” “set,” “faculty,” “pair,” “social media”) dapat merujuk ke beberapa individu atau satu unit. Jika tindakan kata kerja tersebut berlaku untuk grup secara keseluruhan, perlakukan kata benda sebagai singular (tunggal) dan gunakan kata kerja tunggal. Jika tindakan kata kerja berlaku untuk para anggota kelompok sebagai individu, perlakukan kata benda sebagai plural (jamak) dan gunakan kata kerja jamak. Konteks (yaitu, penekanan Anda) menentukan apakah tindakan tersebut berlaku untuk kelompok atau individu
Tunggal dalam
konteks:
The number of people in the
state is growing.
A pair of animals was in
each cage.
Jamak dalam
konteks:
A number of
people are watching.
A pair of animals were then yoked.
Penggunaan
“None.” Kata
ganti subjek “none” dapat tunggal atau jamak. Ketika kata benda yang
mengikutinya tunggal, gunakan kata kerja tunggal; jika kata bendanya jamak,
gunakan kata kerja jamak. can be singular or plural.
Tunggal dalam
konteks: None of the
information was correct.
Jamak
dalam
konteks: None of the
children were finished in the time allotted.
Subjek
Majemuk yang Digabungkan oleh “Or” atau “Nor.” Ketika hen subjek majemuk terdiri dari kata
benda tunggal dan jamak yang digabungkan dengan “or” atau “nor,” kata kerjanya
sesuai dengan kata benda yang lebih dekat dengan kata kerjanya.
Benar:
Neither the
participants nor the
confederate was in the room.
Neither the
confederate nor the
participants were in the room.
Salah:
Neither the
participants nor the
confederate were in the room.
Pronouns
Ganti Orang
Pertama Versus Orang Ketiga
Pronouns
menggantikan kata benda, dan setiap kata ganti harus merujuk dengan jelas ke
antesedennya. Untuk menghindari ambiguitas dalam pengaitan, gunakan kata ganti orang
pertama alih-alih orang ketiga saat mendeskripsikan pekerjaan
yang Anda lakukan sebagai bagian dari penelitian Anda dan saat mengekspresikan
pandangan Anda sendiri. Jika Anda menulis makalah sendiri, gunakan kata ganti
“I”; jangan gunakan kata ganti “we” untuk merujuk diri Anda sendiri jika Anda
tidak memiliki coauthor. Jika Anda
menulis makalah bersama coauthor, gunakan
kata ganti “we.” Jangan menyebut diri Anda sendiri atau coauthor Anda dengan kata ganti orang ketiga sebagai “the
author(s)” or “the researcher(s).”
Namun, gunakan kata ganti orang ketiga untuk merujuk pada
kontribusi spesifik coauthor tertentu
dalam makalah dengan beberapa penulis. Dalam contoh berikut, Sonia J. Cousteau
adalah salah satu penulis makalah tersebut.
We assessed
children’s language abilities. Sonia J. Cousteau, who is a speech-language
pathologist, trained all testers.
Ingatlah bahwa jika Anda merujuk coauthor dengan nama dalam teks manuskrip Anda, Anda mungkin perlu menandai nama mereka setiap kali muncul jika makalah Anda akan menjalani masked review.
Editorial “We”
Jangan gunakan "we" untuk merujuk orang-orang
secara umum, seperti dalam “We live on the same planet, but we rarely truly
understand each other”; penggunaan ini disebut editorial "we." Sangat penting untuk menghindari
"we" editorial dalam makalah dengan beberapa penulis karena pembaca
mungkin bertanya-tanya apakah Anda mengacu pada semua orang, anggota kelompok
profesional Anda, atau diri Anda sendiri dan coauthors Anda. Gantikan kata benda yang lebih spesifik atau
perjelas penggunaan Anda.
Benar: Psychological researchers typically
study decision making in a laboratory setting.
Salah: We typically
study decision making in a laboratory setting.
Beberapa alternatif untuk “we” adalah “people,” “humans,”
“researchers,” “psychologists,” “nurses,” dan sebagainya. Namun, “we” adalah
rujukan yang sesuai dan berguna setelah subjek spesifiknya ditetapkan.
Benar: As
nurses, we tend to rely on . . .
Salah: We tend to rely
on . . .
Singular
“They”
Penulis harus selalu menggunakan singular “they” untuk
merujuk pada seseorang yang menggunakan "they" sebagai kata ganti.
Juga gunakan "they" sebagai kata ganti orang ketiga tunggal untuk
merujuk pada orang yang jenis kelaminnya tidak diketahui atau tidak relevan
dengan konteks penggunaannya. Meskipun penggunaan singular “they”pernah
dilarang dalam penulisan akademis, banyak kelompok advokasi dan penerbit telah
menerima dan mendukungnya, termasuk Merriam-Webster's
Dictionary (Merriam-Webster, n.d.-b). Penggunaan singular “they”bersifat
inklusif untuk semua orang, membantu penulis menghindari asumsi tentang gender,
dan merupakan bagian dari APA Style.
Saat
menggunakan singular “they,”gunakan bentuk “they,” “them,” “their,” “theirs,”
dan “themselves.” Varian "themself"
juga dapat diterima karena rujukannya jelas tunggal, meskipun “themselves”saat
ini lebih umum digunakan. Berikut adalah contoh penggunaan singular “they” yang
benar.”
Each participant turned in their questionnaire.
Jamie shared their experiences as a genderqueer person.
A
child should learn to play by themselves [or themself] as well as with friends.
Rowan, a transgender person, helped themselves [or themself] to
the free coffee.
Jangan gunakan “he” atau “she” sendirian sebagai kata ganti
orang ketiga generik. Gunakan “he atau she” dan “she atau he” dengan hemat, dan
pastikan kata ganti ini cocok dengan kata ganti orang yang dijelaskan. Jika
Anda tidak mengetahui kata ganti yang digunakan oleh orang yang sedang
dideskripsikan, gunakan “they” atau tulis ulang kalimatnya. Jangan gunakan
kombinasi bentuk "(s)he" dan "s/he" atau bergantian antara
"he" and "she" (kecuali Anda tahu bahwa seseorang
menggunakan bentuk ini); pilihan ini mungkin memiliki implikasi yang tidak
disengaja.
Jika bentuk singular “they” sebagai kata ganti orang
ketiga generik tampak canggung atau mengganggu, cobalah salah satu strategi
berikut untuk menulis ulang kalimatnya.
Strategi |
Netral
gender |
Bias
gender |
Rephrasing |
When an individual attends psychotherapy, that person can improve
emotional regulation |
When an individual attends psychotherapy, she can improve
emotional regulation |
Menggunakan
plural nouns atau plural pronouns |
Therapists who are too much like their clients can lose their objectivity. |
A therapist who is too much like his client can lose his objectivity |
Mengganti pronoun dengan article |
A researcher must apply for the grant by September
1 |
A researcher must apply for his grant by September
1 |
Menghapus pronoun |
The researcher must avoid letting biases and expectations influence
the interpretation of the results. |
The researcher must avoid letting her own biases and expectations
influence the interpretation of the results. |
Pronouns untuk
Orang dan Hewan
(“Who” vs.
“That” )
Relative
pronouns mengintroduksikan
klausa subordinate yang terkait
dengan kata benda. Gunakan relative
pronoun "who" untuk manusia;
gunakan relative pronoun "that” atau "which" untuk hewan bukan manusia
(mis., tikus, simpanse) dan untuk benda mati.
Benar: The students
who completed the task
Benar: The instructions
that were included
Salah: The students
that completed the task
Gunakan neuter pronouns untuk merujuk hewan (misalnya, “the dog . . . it”).
Namun, penggunaan kata ganti bergender dapat diterima jika hewan tersebut telah
diberi nama dan jenis kelaminnya diketahui, seperti dalam contoh berikut
The chimps
were tested daily. Sheba was tested unrestrained in an open testing area, which
was her usual context for training and testing.
Pronouns
sebagai Subjek dan Objek
(“Who” vs.
“Whom”)
Relative
pronouns dapat berupa subjek atau objek kata kerja atau preposisi.
Gunakan "who"
sebagai subjek kata kerja dan "whom”
sebagai objek kata kerja atau preposisi.
Anda dapat menentukan apakah kata ganti adalah subjek atau objek kata kerja
dengan membalik subordinate clause
dan menggantinya dengan kata ganti orang. Jika Anda bisa menggantinya dengan
“he,” “she,” or “they,”maka penggunaan "who" benar. Dalam contoh
berikut, "who" dan replacement personal pronoun (kata ganti orang pengganti)
dihighlight untuk menunjukkan substitusi.
Kalimat dengan substitusi adalah cara untuk memverifikasi apakah kalimat
aslinya sudah benar.
Penggunaan “who” |
Kalimat asli |
Kalimat pengganti |
Benar |
The participants who passed the exam were given course
credit. |
They
passes the exam and were given course credit. |
Salah |
Eligible participants were mothers, each of
who had a child
under the age of 21 with cancer. |
Eligible participants were mothers, each of
they had a child
under the age of 21 with cancer. |
Demikian
pula, jika Anda dapat mengganti dengan “him,” “her,” or “them,” maka penggunaan
“whom” benar.
Penggunaan “whom” |
Kalimat asli |
Kalimat pengganti |
Benar |
Eligible participants were mothers, each of
whom had a child
under the age of 21 with cancer. |
Eligible participants were mothers, each of
them had a child
under the age of 21 with cancer. |
Salah |
The participants whom passed the exam were given course
credit |
Them
passed the exam and were given course credit |
Pronouns dalam
Restrictive Clause dan
Nonrestrictive
Clause (“That” vs. “Which”)
Relative pronouns (misalnya, “who,” “whom,” “that,” “which”)
mengintroduksikan elemen yang merupakan subordinat dari main clause kalimat, dan subordinate clause dapat restriktif atau
non-restriktif.
Restrictive clauses—juga disebut “that” clauses— penting untuk arti kalimat. Restrictive clauses tidak diberi tanda
koma.
Therapist self-disclosure that conflicts with the patient’s
story might hinder the therapeutic process.
Dalam contoh, hanya pengungkapan diri yang bertentangan
dengan cerita pasien, bukan semua pengungkapan diri, yang dapat menghambat
proses terapi.
Nonrestrictive clauses — juga disebut “which” clause — menambahkan informasi lebih lanjut ke kalimat tetapi
tidak penting untuk artinya. Nonrestrictive
clause diberi tanda koma
All
interviews were conducted at participants’ offices, which provided suitable privacy to secure participants’
anonymity.
Dalam
contoh, semua wawancara dilakukan di kantor, dan semua kantor memberikan
privasi yang sesuai.
Meskipun beberapa penulis menggunakan "which"
untuk restrictive clause dan nonrestrictive clause, APA Style
mencadangkan "which" untuk nonrestrictive
clause dan "that" untuk restrictive
clause. Penggunaan konsisten akan membantu membuat tulisan Anda jelas dan
tepat.
Konstruksi Kalimat
Subordinate
Conjunctions
Subordinate
conjunctions (e.g., “since,”
“while,” “although,” “because,” “whereas”), seperti halnya relative pronouns, mengintroduksikan subordinate clauses. Pilih konjungsi ini dengan hati-hati; tukar-menukarkan
kata-kata penghubung dengan lebih dari satu makna dapat mengurangi ketepatan
tulisan Anda. Meskipun beberapa penulis menggunakan “while” dan “since” ketika
mereka tidak merujuk pada waktu, batasi penggunaan “while” dan “since” untuk
makna temporal dapat membantu bagi pembaca.
“While” Versus “Although,” “Despite,” “And,” atau “But.” Gunakan “while” untuk
mengaitkan kejadian-kejadian yang terjadi secara bersamaan..
Individual
goal striving in late adulthood may enrich life while
reducing stagnation and boredom.
Kalau
tidak, gunakan “although,” “despite,” “and,” atau “but” untuk menggantikan
“while.”
Tepat:
Although goal progress predicted well-being for all genders, the
associations tended to be stronger for women.
Kurang Tepat:
While goal progress predicted well-being for all genders, the
associations tended to be stronger for women.
Tepat: Participants were leaving because the light turned green.
Kurang
Tepat: Participants
were leaving since the light turned green.
Modifier yang Salah
Tempat dan Menggantung
Adjective (kata
sifat) atau adverb (kata keterangan), baik berupa satu kata atau
frasa, harus dengan jelas merujuk pada kata yang dimodifikasi. Memiliki modifier (pengubah)
tanpa rujukan yang jelas dapat menyulitkan pembaca untuk mengikuti logika
kalimat Anda.
Modifier yang Salah Tempat. Karena
penempatannya dalam kalimat, modifier yang
salah tempat mengubah kata secara ambigu atau tidak logis. Singkirkan pengubah
yang salah tempat dengan menempatkan kata sifat atau kata keterangan sedekat
mungkin dengan kata yang dimodifikasi.
Benar |
Salah |
Alasan |
Using this
procedure, the investigator tested the participants. The
investigator tested the participants who were using the procedure. |
The
investigator tested the participants using this procedure. |
Kalimat yang
salah tidak jelas tentang apakah peneliti atau partisipan yang menggunakan
prosedur ini. |
On the basis
of this assumption, we developed a model. Based on this
assumption, the model . . . |
Based on this
assumption, we developed a model. |
Konstruksi
yang salah mengatakan, “kita [bukan modelnya] didasarkan pada asumsi ini.” |
Benar |
Salah |
Alasan |
These data
provide only a partial answer. |
These data only provide a partial
answer. |
Jawabannya
yang parsial, bukan penyediaannya. |
Squinting modifier adalah salah satu jenis modifier yang salah tempat. Karena
penempatannya yang ambigu, mereka menyulitkan untuk mengetahui apakah modifier itu mengacu pada frase sebelum atau sesudah pengubah tersebut.
Benar |
Salah |
Alasan |
My
comprehension is improved when I read slowly. |
Reading
books slowly improves my comprehension. |
Tidak jelas
apakah membacanya atau kemajuannya yang lamban. |
Dangling Modifiers. Dangling modifiers (midifier yang menggantung) tidak
memiliki rujukan dalam kalimat. Ini banyak dihasilkan oleh penggunaan passive voice. Anda dapat menghindari
banyak dangling modifiers dengan
menulis dalam active voice.
Benar |
Salah |
Alasan |
Using this
procedure, I tested the participants. |
The
participants were tested using this procedure. |
Saya, bukan
partisipan yang menggunakan prosedur tersebut.. |
Armitage and
Martinez (2017) found that the treatment group performed better, a result
congruent with those of other studies. |
Congruent
with other studies, Armitage and Martinez (2017) found that the treatment
group performed better. |
Hasilnya, bukan
Armitage dan Martinez, yang kongruen. |
Konstruksi Paralel
Untuk meningkatkan pemahaman pembaca, sajikan ide paralel
dalam bentuk paralel atau koordinat. Gunakan struktur paralel dalam kalimat
majemuk, deret dan daftar, dan table
stubs.
Pengulangan Elemen-elemen Paralel. Pastikan bahwa semua
elemen paralelisme ada sebelum dan setelah konjungsi koordinat (mis., “and,”
“but,” “or,” “nor”). Misalnya, jika bagian pertama klausa diintroduksikan oleh
"that", bagian kedua klausa juga demikian. Jika klausa memiliki dua
bagian (dan bukan tiga atau lebih), jangan gunakan koma atau titik koma sebelum
konjungsi
Benar: Ford (2020) found that homework is positively related to achievement
and that the association is stronger in
middle and high school than in elementary school.
Salah: Ford (2020) found that homework
is positively related to achievement, and that the association is stronger in middle and high school
than in elementary school.
Coordinating Conjunctions yang Digunakan Secara Berpasangan. Dengan digunakannya coordinating conjunctions secara berpasangan (“between . . . and,” “both . . . and,” “neither . . . nor,” “either . . . or,” “not only . . . but also”), letakkan konjungsi pertama langsung sebelum bagian pertama paralelisme.
“Between” dan “And”
Benar: We recorded the difference between the performance of participants who
completed the first task and
the performance of those who completed the second task.
Salah: We recorded the difference between the performance of participants who
completed the first task and
the second task.
Benar: between 2.5 and 4.0 years old
Salah: between 2.5–4.0 years old
“Both” and “And”
Benar: The names were difficult both to pronounce and to spell.
Salah: The names were difficult both to pronounce as well as to spell.
Jangan
pernah gunakan “both” bersama “as well as”: Konstruksi yang
dihasilkan redundant.
“Neither” dan “Nor”; “Either” dan “Or.”
Benar: Neither the
responses to the auditory stimuli nor the responses to the tactile stimuli were repeated.
Salah: Neither the
responses to the auditory stimuli nor to the tactile stimuli were repeated.
Benar: The respondents either
gave the worst answer or gave the
best answer.
Benar: The respondents gave either the worst answer or the best answer.
Salah: The respondents either gave the worst answer or the best answer.
“Not Only” dan “But Also.”
Benar: It is surprising not only
that pencil-and-paper scores predicted this result but also that all other
predictors were less accurate.
Salah: It is not
only surprising that pencil-and-paper scores predicted this result but also that all other
predictors were less accurate.
Elemen-elemen
dalam Rangkaian. Elemen-elemen
dalam rangkaian seharusnya juga paralel dalam bentuknya.
Benar: The participants were told to make themselves comfortable, to read the instructions, and to ask about
anything they did not understand.
Salah: The participants were told to make themselves comfortable, to read the instructions, and that they should
ask about anything they did not understand.
Strategi untuk Meningkatkan Tulisan Anda
Membaca untuk Belajar
Melalui Contoh
Membaca adalah salah satu praktik paling efektif bagi
penulis untuk meningkatkan tulisan mereka karena memungkinkan mereka belajar
melalui contoh. Misalnya, seorang mahasiswa yang ditugasi untuk menulis
tinjauan pustaka akan mendapatkan keuntungan dari membaca tinjauan pustaka
lainnya (termasuk bagian tinjauan pustaka dari karya yang lebih panjang) untuk
melihat berbagai cara bagaimana informasi dapat diatur dan didiskusikan.
Demikian pula, seorang penulis yang perlu menyajikan informasi statistik
kompleks dalam tabel akan mendapat manfaat dari melihat bagaimana penulis lain
mengatur informasi serupa dalam tabel mereka. Membaca dengan cermat di bidang
studi pilihan Anda akan membantu Anda mempelajari bukan hanya tentang
perkembangan baru di bidang tersebut, tetapi juga cara menyampaikan informasi
secara efektif.
Menulis dari Garis
Besar
Menulis dari outline
(garis besar/kerangka) memastikan bahwa aliran makalah Anda mencerminkan logika
penelitian atau gagasan Anda. Membuat dan menggunakan outline membantu Anda mengidentifikasi ide-ide utama, menentukan
ide-ide subordinate, memfokuskan
tulisan Anda, menghindari kunjungan tangensial, dan menemukan kelalaian. Dalam outline, Anda juga dapat menentukan
judul dan subjudul apa saja yang akan Anda gunakan dalam makalah Anda. Outline dapat memiliki banyak bentuk,
termasuk format tradisional dengan judul angka Romawi atau peta konsep.
Membaca-Ulang Draf
Membaca
ulang karya Anda setelah menyisihkannya selama beberapa jam atau beberapa hari
memungkinkan Anda untuk melihatnya dari sudut pandang baru. Mengambil langkah
lebih lanjut dengan membaca makalah Anda dengan lantang dapat menemukan
kesalahan yang sebelumnya Anda abaikan dan dapat membantu memperkuat nada dan
gaya tulisan Anda. Anda juga dapat mencoba membaca bagian-bagian makalah Anda
dalam urutan terbalik — dari kesimpulan kembali ke pendahuluan — untuk
memastikan bahwa Anda telah menyusun argumen dengan tepat. Alokasikan banyak
waktu saat menulis untuk memungkinkan pemanfaatan strategi ini.
Mencari Bantuan dari
Sejawat
Setelah
Anda membaca ulang draf Anda, berikan salinan yang telah direvisi kepada rekan
kerja — lebih baik orang yang telah mempublikasikan atau mempelajari bidang
terkait tetapi tidak familier dengan karya Anda— untuk mendapatkan tinjauan
kritis. Lebih baik lagi, dapatkan kritik dari dua sejawat, dan dengan demikian
Anda akan menjalankan uji coba proses peninjauan jurnal. Mahasiswa juga
didorong untuk meminta umpan balik dari dosen pengajar dan rekan mereka.
Bekerja Bersama
Copyeditors dan Writing Centers
Beberapa
penulis, terutama penulis baru dan mereka yang menulis dalam bahasa non-pribumi,
dapat memperoleh bantuan tambahan dalam penulisan mereka. Mereka dapat
mempekerjakan seorang copyeditor untuk meninjau dan mengoreksi makalah mereka
atau mengunjungi tutor di writing center
universitas. Seorang copyeditor atau
tutor writing center dapat membantu
dalam penggunaan bahasa idiomatik, organisasi tulisan, dan bidang lainnya. .
Merevisi Makalah
Merevisi
draf menjadi makalah yang sudah dipoles membutuhkan waktu dan tenaga. Penulis
harus mengembangkan rencana revisi. Yang terbaik adalah memulai dengan gambaran
besar lalu masuk ke detail. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan luas berikut saat
meninjau makalah Anda:
· Apakah poin utama atau tesis Anda jelas?
Apakah argumennya mengikuti secara logis dari tesis?
· Apakah informasinya terorganisir dengan baik?
· Apakah draf tersebut sesuai dengan gaya jurnal dan persyaratan formatnya?
Pada tingkat detail, periksa kalimat untuk melihat apakah
tata bahasa dan penggunaannya sudah benar. Periksa juga kesalahan ejaan dan
tata bahasa dengan memanfaatkan fungsi pemeriksaan ejaan dan tata bahasa
otomatis program pengolah kata Anda. Meskipun pemeriksaan ejaan elektronik
tidak dapat menggantikan pemeriksaan yang cermat (karena kata-kata yang dieja
dengan benar bisa saja digunakan secara tidak benar), itu akan mengurangi
kemungkinan kesalahan ketik dalam artikel yang akan dipublikasikan atau tugas
yang diserahkan. APA menggunakan Merriam-Webster's
Dictionary dan APA Dictionary of
Psychology sebagai otoritasnya dalam hal ejaan . Fungsi grammar checks (pemeriksaan tata bahasa)
berguna untuk mengidentifikasi struktur kalimat yang bermasalah. Perlu diingat,
bagaimanapun, bahwa tata bahasa itu rumit dan oleh karena itu grammar-checker tidak sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar